Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklim Makin Tak Bersahabat, Banyak Warga AS yang Hijrah ke Wilayah Selatan

Kompas.com - 04/01/2015, 19:08 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Iklim yang makin tidak bersahabat di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) mendorong warga di negara itu hijah ke negara bagian lainnya yang lebih hangat dan menawarkan kesempatan ekonomi yang lebih baik.

Dikutip dari Reuters, Minggu (4/1/2015), tahun 2014 merupakan puncak hijah warga AS dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya. Tujuan utama perpindahan adalah negara bagian yang berada di wilayah selatan dan barat daya.

Dalam laporan yang disusun oleh Allied Van Lines disebutkan bahwa perpindahan paling banyak dilakukan oleh warga negara bagian Illinois dengan jumlah mencapai 1.372 perpindahan, kemudian disusul Pennsylvania, New York, Michigan and New Jersey. Negara bagian tersebut sejak 2010 berada di jajaran teratas, yang paling banyak ditinggalkan warganya.

Michael Stoll, ekonom pada Department Kebijakan Publik University of California in Los Angeles, menyatakan bahwa kondisi itu merefleksikan trend perpindahan jangka panjang di Amerika Serikat, di mana negara bagian di selatan dan barat daya menjadi tujuan utama, karena harga rumah yang lebih murah, iklim yang lebih bersahabat dan pertumbuhan serapan kerja yang di atas rata-rata nasional.

Oregon merupakan negara bagian yang paling banyak dituju, disusul oleh South Carolina, North Carolina, Vermont and Florida. Laporan menyebutkan alasan dipilihnya negara bagian itu karena pertimbangan peluang pekerjaan dan masa pensiun.

Negara bagian lain yang juga menjadi tujuan adalah Texas, Florida, Arizona, South Carolina dan Colorado. "Tren tersebut menunjukkan perpindahan besar-besaran karena beberapa alasan yaitu cuaca yang lebih hangat dan pensiun," ujar Lesli Bertoli, general manager and vice president of Allied Van Lines.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com