Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Perancis: Serangan di Dijon dan Nantes Tak Terkait Terorisme

Kompas.com - 23/12/2014, 17:22 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Pemerintah Perancis, Selasa (23/12/2014), mengatakan, dua pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki dan melukai 23 orang di dua kota tidak terkait terorisme. Kedua pengemudi itu diduga kuat menderita gangguan jiwa.

Perdana Menteri Manuel Valls dalam wawancara dengan radio Europe 1 mengatakan, dua insiden di kota Nantes dan Dijon sejauh ini belum terbukti saling terkait.

Meski demikian, Valls menambahkan, pemerintah memahami jika warga negeri itu merasa khawatir. Dia menambahkan, ancaman kekerasan di dalam negeri semakin tinggi setelah semakin banyak warga Perancis berjihad di Irak dan Suriah.

Sementara itu, seorang pejabat lain Pemerintah Perancis mengatakan, pengemudi yang menyerang pejalan kaki di Dijon pernah dirawat sebanyak 157 kali sejak 2001 di rumah sakit jiwa. Sementara itu, pelaku serangan di Nantes juga diyakini memiliki "jiwa yang tak seimbang".

Jaksa wilayah Dijon Marie-Christine Tarrare mengatakan, pelaku yang berusia 40-an itu adalah seorang anak dari imigran asal Afrika Utara.

"Dia beraksi sendirian dan tak memiliki motivasi religius apa pun. Dia hanya merasa kecewa dengan perlakuan terhadap anak-anak Chechnya," ujar Tarrare.

"Dia berteriak 'Allahu Akbar' untuk memotivasi dirinya sebelum melakukan serangan dan tidak terkait dengan kepercayaan religiusnya," tambah dia.

Saat ini, tersangka pelaku penabrakan sudah ditahan, sementara delapan korban luka masih dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com