Sejak Jumat (19/12/2014), Pakistan sudah menggantung enam terpidana mati anggota militan di tengah kemarahan publik terkait serangan brutal Taliban di Peshawar yang menewaskan 133 orang anak-anak.
Sehari setelah serangan brutal itu, PM Nawaz Sharif mencabut moratorium hukuman mati yang sudah berlangsung selama enam tahun, dengan penekanan untuk para terpidana mati kasus-kasus terorisme.
"Kementerian dalam negeri telah menyelesaikan kasus 500 orang terpidana mati yang sudah menyelesaikan seluruh langkah hukum yang disediakan. Presiden sudah menolak permohonan grasi mereka dan mereka akan dieksekusi dalam beberapa pekan mendatang," kata seorang pejabat senior pemeirntah Pakistan yang tak mau disebutkan namanya.
Seorang juru bicara pemerintah Pakistan mengatakan PM Nawaz Sharif memerintahkan kejaksaan agung negeri itu untuk secara aktif mengejar kasus-kasus pembunuhan yang saat ini disidangkan.
"Perdana menteri juga memerintahkan langkah-langkah untuk menyelesaikan kasus-kasus terorisme yang masih tertunda penyelesaiannya," ujar juru bicara pemerintah tanpa menyebut rencana eksekusi unutuk ke-500 terpidana itu.
Dari enam terpidana mati yang sudah dieksekusi sejak akhir pekan lalu, lima di antaranya terlibat dalam upaya pembunuhan gagal terhadap mantan pemimpin Pakistan Pervez Musharraf pada 2003. Sedangkan yang seorang lagi terlibat dalam serangan ke sebuah markas militer pada 2009.
Sementara itu, pemerintah Pakistan mengerahkan ribuan polisi, tentara dan pasukan para militer Rangers ke seluruh penjuru negeri, bandara dan penjara-penjara untuk bersiaga penuh menjelang eksekusi anggota militan dan meningkatnya operasi militer menghadapi Taliban di kawasan sabuk kesukuan di perbatasan dengan Afganistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.