Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram Bantai Warga Sipil yang Dianggap Kafir

Kompas.com - 22/12/2014, 14:16 WIB
KOMPAS.COM — Sebuah video terbaru dari kaum ekstremis Boko Haram di Nigeria memperlihatkan orang-orang bersenjata sedang menembak sejumlah warga sipil yang tidur tertelungkup di sebuah asrama, sementara seorang pemimpin kelompok itu mengatakan bahwa mereka dibunuh karena mereka kafir.

Video itu memperlihatkan ada begitu banyak mayat sehingga para pria bersenjata tersebut kesulitan melangkah untuk mencapai tubuh orang-orang yang mungkin masih berkedut. Sebagian besar tampaknya merupakan pria dewasa.

"Kami telah memastikan lantai ruangan ini berubah jadi merah karena darah dan inilah yang akan terjadi dalam semua serangan pada masa depan dan penangkapan terhadap orang-orang kafir," kata pemimpin kelompok itu dalam sebuah pesan. "Dari sekarang, pembunuhan, pemenggalan, penghancuran, dan pengeboman akan menjadi kewajiban kami di mana pun kami menyerang."

Video tersebut yang dirilis kepada wartawan pada Sabtu (20/12/2014) malam muncul dua hari setelah sejumlah warga desa yang melarikan diri melaporkan bahwa para ekstremis telah mengumpulkan para orangtua dan membunuh mereka di dua sekolah di Gwoza, di Nigeria timur laut.

Suasana dalam video terbaru tampaknya di sebuah sekolah, sebuah asrama panjang dilengkapi dengan tempat tidur yang menurut si pemimpin itu terletak di Bama, sebuah kota sekitar 40 km di sebelah utara Gwoza.

Para siswa dan gedung sekolah sering menjadi sasaran Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat adalah dosa" dalam bahasa Hausa.

Sebelumnya, kaum militan telah memberi tahu penduduk sejumlah desa dan kota bahwa mereka akan membunuh hanya para musuh dan menginginkan orang-orang hidup damai di daerah yang telah mereka namakan kekhalifahan Islam, sebuah wilayah luas di sepanjang perbatasan Nigeria timur laut dengan Kamerun yang mereka kuasai lebih dari tiga bulan.

Dalam video tersebut, pemimpin itu menegaskan bahwa Nabi Muhammad menyarankan agar para tahanan harus dijaga, tidak dibunuh. Namun, pemimpin itu mengatakan, "Kami merasa ini bukan waktu yang tepat bagi kami untuk menjaga para tahanan. Itu sebabnya kita akan terus melihat tanah akan menjadi merah karena darah para tahanan."

Dia mengatakan, beberapa dari mereka yang dibunuh mungkin menyebut dirinya Muslim, tetapi dinilai sebagai orang kafir Boko Haram, kelompok militan Sunni yang memberlakukan hukum syariah yang ketat.

Penyebaran video terbaru itu terjadi beberapa hari setelah Boko Haram dilaporkan telah menculik 185 wanita dan anak-anak. Kelompok itu dilaporkan telah membantai 32 orang dalam serangan di Gumsuri, sebuah desa terpencil di Nigeria timur laut. Gumsuri terletak di jalan yang mengarah ke Chibok, di mana Boko Haram telah menculik lebih dari 200 anak perempuan dari sebuah sekolah pada April lalu.

Ribuan orang telah tewas dalam lima tahun pemberontakan kelompok militan itu yang telah mendorong sekitar 1,3 juta orang lari dari rumah mereka, dengan puluhan ribu melarikan diri melintasi perbatasan ke Kamerun, Chad, dan Niger.

Boko Haram telah menguasai sejumlah kota dan desa, dan pada Agustus lalu mengumumkan kekhalifahan Islam di sepanjang perbatasan Nigeria dengan Kamerun.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan khusus dikerahkan dan telah merebut kembali setidaknya empat kota. Serangan pasukan khusus itu dibantu serangan udara, para pemburu tradisional, dan warga.

Serangan serupa dengan yang terjadi di Gumsuri pada hari Minggu telah meningkat selama 18 bulan terakhir. Kelompok itu menguasai lebih dari dua puluhan kota dan desa di wilayah tersebut. Penculikan juga meningkat. Penculikan merupakan bagian dari strategi Boko Haram untuk meningkatkan pasokan tenaga petempur anak, kuli dan wanita muda yang dilaporkan telah dijadikan budak seks.

Militer telah berulang kali menjamin bahwa pemberontakan itu akan segera ditumpas, tetapi sejauh ini hanya ada sedikit tanda-tanda kemajuan.

Efektivitas respons militer Nigeria juga telah dirusak oleh sejumlah video yang dirilis kelompok teror itu dalam beberapa bulan terakhir. Video-video itu menampilkan pemimpin Boko Haram yang oleh militer dikatakan telah dibunuh tahun lalu. Dalam salah satu video itu, yang dirilis November lalu, seorang pria yang mengaku sebagai Shekau mengatakan bahwa lebih dari 200 siswi yang diculik Boko Haram telah menikah dengan para militan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com