Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Dua Polisi New York Tewas karena Bunuh Diri

Kompas.com - 21/12/2014, 10:14 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Tersangka penembak mati dua polisi New York, Sabtu (20/12/2014) waktu setempat, tewas karena bunuh diri sebelum sempat ditangkap. Tersangka yang diketahui bernama Ismaaiyl Abdullah Brinsley (28 tahun) itu juga dilaporkan telah menembak mati pacarnya di Baltimore pada hari yang sama, lalu melakukan perjalanan sejauh 305 kilometer ke Brooklyn, New York, di mana dia menembak mati dua polisi itu.

Dua polisi berseragam di New York, yaitu Wenjian Liu dan Rafael Ramos, ditembak mati Brinsley di dalam mobil patroli mereka di daerah Brooklyn pada siang bolong hari Sabtu.

"Hari ini, dua polisi terbaik New York ditembak mati tanpa peringatan, tanpa provokasi," kata Komisaris Polisi Bill Bratton dalam sebuah konferensi pers. "Mereka tepatnya dibunuh." Kedua polisi itu "disergap dan dibunuh", ditembak di kepala, saat mereka duduk di jok depan sebuah mobil bertanda polisi NYPD, kata Bratton.

Motif serangan tersebut sedang diselidiki, tetapi sejauh ini tidak ada indikasi hal itu terkait dengan terorisme, kata Bratton.

Namun, sejumlah posting-an Brinsley di media sosial beberapa jam sebelumnya mengindikasikan bahwa aksinya itu terkait dengan rentetan insiden rasial yang melibatkan polisi dan warga kulit hitam di AS. Dua jam sebelum tragedi itu, Brinsley mem-posting foto sebuah pistol di Instagram dengan pesan mengerikan, "Saya akan melakukan hal yang mustahil hari ini. Mereka ambil satu dari kita. Mari kita ambil dua dari mereka  #ShootThePolice #RIPErivGardner #RIPMikeBrown. Ini mungkin post terakhir." Dia tampaknya merujuk ke dua warga kulit hitam AS, yaitu Eric Garder dan Mike Brown, yang baru-baru ini ditembak mati polisi.

Salah seorang teman Brinsley, Paul Young, mengatakan kepada DailyMail.com bahwa tersangka penembak itu merupakan rapper yang ambil bagian dalam protes anti-polisi baru-baru ini. Young mengatakan, "Dia mem-posting hal tentang motivasi di Instagram dan pergi ke protes itu. Saya pikir ini benar-benar menjadi kejutan bagi banyak orang. Dia menembak pacarnya pagi ini kemudian pergi untuk menembak polisi."

Kedua polisi yang jadi korban ditugaskan di kawasan Bedford-Stuyvesant untuk mengatasi keluhan kekerasan di sekitar proyek perumahan di daerah tersebut.

Bratton menjelaskan, tersangka pelaku berjalan kaki ke mobil polisi itu dan menembakkan senjatanya beberapa kali melalui jendela belakang ke arah para korban. Tak satu pun dari kedua polisi itu yang punya kesempatan untuk menarik senjata mereka dan mungkin juga mereka tidak pernah melihat penyerangnya.

Brinsley kemudian melarikan diri dengan berjalan kaki dan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di dekat situ. "Saat berada platform stasiun, Brinsley menembak dirinya sendiri di kepala. Mengakhiri hidupnya. Sebuah senjata api semi-otomatis warna perak ditemukan di platform kereta bawah tanah dekat mayat tersangka," kata Bratton.

Daily Mail melaporkan, Brinsley juga telah menembak mati pacarnya di Baltimore pada Sabtu pagi. Kepolisian Baltimore telah mengirim e-mail kepada Departemen Kepolisian New York tentang pembunuhan itu dan bahwa Brinsley sedang dicari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com