Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2014, 18:26 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Keributan terjadi di kabin penerbangan maskapai Air China yang melayani rute kota Chongqing menuju Hongkong. Dua perempuan menyerang seorang ibu muda karena bayinya tak berhenti menangis.

Kisahnya berawal ketika Chan Juang Sung (27) tengah menumpang penerbangan Air China menuju ke Hongkong, bersama bayinya. Di tengah perjalanan, bayi itu menangis dan ternyata tangisan si bayi mengganggu dua penumpang perempuan yang duduk di belakang Chan.

Kedua penumpang perempuan itu kemudian meminta Chan untuk menenangkan bayinya karena mengganggu tidur mereka. Namun, menurut media China, Chan dianggap kurang sopan menanggapi keluhan dua perempuan tersebut.

"Saya duduk di samping mereka saat kedua perempuan itu meminta ibu tersebut menenangkan bayinya yang menangis," kata Xiong Wan (45), salah seorang penumpang penerbangan itu.

"Ibu itu kemudian balik berteriak kepada dua perempuan itu dan sekejap kemudian ibu tersebut sudah memukuli salah satu penumpang perempuan itu," tambah Xiong Wan.

"Kemudian, dua perempuan itu bersama-sama menyerang ibu muda tersebut dan keributan seketika terjadi," lanjut Xiong Wan.

Saat ketiga perempuan itu berkelahi, bayi itu menangis semakin keras. Akibatnya, penumpang lain ikut berteriak-teriak. "Saya seperti melihat sebuah film yang aneh," kenang Xiong Wan.

Akhirnya, kru kabin Air China memisahkan ketiga perempuan itu. Lalu setelah pesawat mendarat di Hongkong, ketiga perempuan itu diperiksa aparat keamanan.

"Penumpang seharusnya tak bersikap seperti itu. Semua penumpang harus mematuhi aturan penerbangan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan bersama," kata Diao Weimin, juru bicara Air China.

Sejauh ini tidak diperoleh informasi nasib ketiga perempuan itu setelah diperiksa aparat keamanan bandara Hongkong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com