Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Sony, Paulo Coelho Tawarkan Rp 1,25 M untuk Dapat Hak Tayang "Interview"

Kompas.com - 19/12/2014, 09:20 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
BRASILIA, KOMPAS.com — Penulis Brasil, Paulo Coelho, menawari Sony uang 100.000 dollar AS—sekitar Rp 1,25 miliar—untuk mendapatkan hak tayang film The Interview.

Tawaran Coelho ini adalah bentuk protes atas keputusan Sony yang membatalkan penayangan film ini setelah ada ancaman dari peretas untuk calon penonton film komedi terkait Korea Utara itu.

Seharusnya, film ini tayang perdana pada 25 Desember 2014. Jaringan distribusi utama bioskop di Amerika dan Kanada sebelumnya juga menyatakan tak akan menayangkan film tentang dua wartawan Amerika yang direkrut badan intelijen untuk membunuh Presiden Korea Utara Kim Jong Un tersebut.

Meski demikian, keputusan Sony membatalkan penayangan film itu sontak mengundang protes dari para pegiat kebebasan berbicara dan kebijakan luar negeri.

"Saya menawari @SonyPictures 100k untuk hak tayang The Interview. Saya akan mengunggahnya gratis di blog saya. Mari memulai komunikasi," tulis Coelho dalam akun Twitter-nya.

Coelho lalu melanjutkan, "Tawaran untuk @SonyPictures berlaku sampai Jumat pukul 12.00. Anda akan mendapatkan kembali 0,01 persen biaya produksi dan saya bisa bilang 'tidak' untuk ancaman teroris."

Penulis novel laris The Alchemist ini dalam wawancara dengan koran Brasil O Globo mengatakan, pembatalan pemutaran film tersebut merupakan preseden buruk.

"(Pembatalan) itu membuktikan bahwa ancaman (yang diterima) itu ampuh. Ini seolah para teroris menang," kecam Coelho, sembari merujuk ancaman kepada penulis Salman Rushdie dengan Ayat-ayat Setan-nya. Namun, menurut Coelho, pembatalan tayang ini bahkan lebih buruk.

Selain ancaman kepada para calon penonton film ini di bioskop, Sony juga diretas. Peretasan itu mengungkap bocoran data memalukan seperti e-mail, naskah, dan data komunikasi internal lainnya, termasuk informasi gaji dan rekam medis para pegawainya.

Korea Utara membantah terlibat dalam serangan cyber terhadap Sony pada 24 November 2014 itu. Para pakar IT mengatakan, bisa jadi serangan itu dilakukan oleh pekerja Sony yang tak puas atau oleh para pendukung kekuatan asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com