Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Presiden China Turunkan Berat Badan, Surat Bocah SD Disensor

Kompas.com - 18/12/2014, 20:47 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Sepucuk surat dari seorang bocah berusia sembilan tahun yang meminta Presiden China Xi Jinping untuk mengurangi berat badan telah disensor pemerintah.

Surat itu sebenarnya tidak dikirimkan langsung kepada sang presiden. Surat itu diunggah ke media sosial oleh ayah bocah yang baru duduk di kelas empat sekolah dasar karena menganggap surat itu hal yang lucu.

Bocah bernama Niu Ziru itu menggunakan sebutan Paman Xi yang biasa digunakan untuk menyebut pemimpin Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Paman Xi, Anda harus menurunkan sedikit berat badan. Anda tak harus seramping Obama, seperti Putin sudah sangat bagus," demikian isi surat Niu Ziru.

Dalam surat tersebut, Ziru juga menyarankan agar Pemerintah China merencanakan sebuah misi angkasa luar ke Mars.

"Amerika Serikat dan Rusia, bahkan Uni Eropa dan India, semua berencana mendarat di Mars. Ayo kita bergegas!" tambah Ziru.

Surat itu dibuat sebagai bagian dari pekerjaan rumah yang diberikan sekolah. Namun, setelah diunggah ke dunia maya, surat itu langsung menjadi pembicaraan.
 
Tak lama kemudian Pemerintah China menyensor surat itu dengan mencabutnya dari berbagai situs berita besar. Tautan langsung ke Niu Ziru atau ayahnya juga dihapus dari media sosial.

Ayah bocah itu dan sekolahnya di kota Zhengzhou sama sekali tak mengira surat lugu seorang anak sekolah itu mendapat begitu banyak perhatian.

Eileen Wang, guru Niu Ziru di Best International School, mengatakan, menulis surat itu adalah pekerjaan rumah akhir pekan untuk pelajaran bahasa China.

"Intinya anak-anak harus menulis surat untuk siapa saja tentang apa saja. Dia seorang murid yang baik," kata Eileen.

"Di sekolah kami, para siswa memang didorong untuk mengungkapkan pendapatnya, itulah sebabnya mereka mendapatkan ide-ide unik seperti ini," tambah Eileen.

Ayah Niu Ziru kini hanya berharap media menghormati privasi keluarganya karena dia khawatir kegaduhan ini dapat mengganggu proses belajar sang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com