Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Ancam Penonton Film, Sony Tunda Rilis "The Interview"

Kompas.com - 18/12/2014, 16:50 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Sony Pictures memutuskan untuk menunda rilis film kontroversial The Interview yang mengisahkan upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Manajemen Sony Pictures mengatakan, penundaan itu dilakukan setelah bioskop-bioskop besar di AS membatalkan penayangan film itu setelah para peretas mengancam akan menyerang penonton film tersebut.

"Akibat keputusan mayoritas bioskop yang menunda penayangan The Interview, kami putuskan untuk menunda rencana pemutaran perdana pada 25 Desember," demikian pernyataan resmi Sony Pictures.

Aparat keamanan AS saat ini tengah menyelidiki kaitan peretasan terhadap Sony Pictures dengan Pemerintah Korea Utara dan akan membeberkan hasil penyelidikannya dalam waktu dekat. Keputusan Sony menunda rilis The Interview itu mendapat kritik tajam dari para insan perfilman Hollywood.

Aktor Ben Stiller, Steve Carrell, Rob Lowe, serta para pemeran dalam film The Interview, Seth Rogen dan James Franco, adalah sebagian aktor yang mengecam keputusan Sony itu.

Lowe, yang menjadi "cameo" dalam film itu, menuduh Hollywood menyerah terhadap ancaman dan membandingkan industri film AS dengan mantan PM Inggris Neville Chamberlain yang pasif terhadap Nazi pada 1930-an.

"Wow, semua orang menyerah, para peretas menang. Sebuah kemenangan mutlak untuk mereka. Wow," kata Rob Lowe lewat akun Twitter-nya.

Sementara itu, produser film ternama, Judd Apatow, yang juga kawan dekat Seth Rogen, berkata, "Saya kira sangat memalukan bioskop-bioskop itu menolak menayangkan The Interview. Apakah mereka juga akan menarik setiap film jika mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal?"

Ben Stiller, yang pada 2001 menyutradari film Zoolander, yang berkisah tentang seorang model pria yang dicuci otak untuk membunuh perdana menteri Malaysia, juga berkomentar soal keputusan Sony Pictures ini.

"Tak bisa dipercaya begini cara menanggapi ancaman terhadap kebebasan berekspresi di Amerika," ujar Stiller juga lewat Twitter.

Keputusan Sony ini juga mendapatkan perhatian dari mantan anggota parlemen dari Partai Republik Newt Gingrich.

"Tak seorang pun boleh mempermalukan diri sendiri. Dengan kekalahan Sony ini, berarti Amerika kalah dalam perang cyber pertamanya. Ini adalah sebuah preseden berbahaya," ujar Gingrich.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com