Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas akibat Serbuan Taliban ke Sebuah Sekolah Jadi 95 Orang

Kompas.com - 16/12/2014, 17:24 WIB
PESHAWAR, KOMPAS.com — Korban serbuan Taliban Pakistan di sebuah sekolah yang dikelola angkatan darat Pakistan di kota Peshawar, Selasa (16/12/2014), bertambah menjadi 95 orang, 82 orang di antaranya anak-anak.

Juru bicara rumah sakit Lady Reading Peshawar, Jamil Shah, mengatakan, rumah sakit itu menerima 26 jasad. Sementara rumah sakit militer Peshawar menyebut telah menerima 69 jenazah.

Menteri Informasi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Mushtaq Ghani mengatakan, sebagian besar korban tewas diakibatkan ledakan bom bunuh diri. Mudassar Abbas, seorang asisten laboratorium sekolah, mengatakan, sejumlah siswa tengah menggelar sebuah pesta ketika serangan terjadi.

"Saya melihat lima atau enam orang masuk ke dalam kelas dan menembaki anak-anak," kata Mudassar.

Seorang pelajar yang selamat dari serangan maut itu mengatakan, para tentara kemudian datang menyelamatkan para siswa dari kekacauan itu.

"Saat kami keluar dari kelas dan melihat jasad teman-teman kami tergeletak di koridor, berlumuran darah. Beberapa dari mereka ditembak tiga kali, beberapa empat kali," kata pelajar itu.

"Orang-orang itu masuk ke ruang demi ruang dan menembaki semua siswa dan staf pengajar," tambah dia.

Seorang pejabat keamanan setempat mengatakan, ratusan siswa dan staf berada di sekolah saat serangan itu, meski militer mengatakan sebagian besar dari mereka sudah dievakuasi.

Serangan itu terjadi pada pukul 10.30 waktu setempat ketika lima orang penyerang yang dikabarkan mengenakan seragam militer memasuki sekolah tersebut.

Kelompok Tehreek-e-Taliban (TTP) yang dikenal dengan nama Taliban Pakistan menyatakan berada di belakang serangan tersebut dan menambahkan bahwa serangan itu adalah balasan dari operasi militer Pakistan di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com