Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Tokoh Organisasi Islam Australia Kenal Pelaku Penyanderaan

Kompas.com - 16/12/2014, 15:43 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Keysar Trad, juru bicara Asosiasi Persahabatan Islam (IFA), Selasa (16/12/2014), mengaku mengenal pelaku penyandera sejumlah warga di Kafe Lindt Chocolate, Sydney.

Trad, warga Australia yang berdarah di Lebanon, mengaku mengenal Man Haron Monis, pelaku penyanderaan yang terjadi lebih dari 16 jam di kawasan Martin Place, pusat kota Sydney itu.

"Saat namanya disebut, saya langsung tahu siapa orangnya. Dia termasuk orang yang terkucilkan, bukan bagian dari masyarakat," ujar Trad kepada ABC News 24.

Menurut Trad, Monis telah ditolak baik oleh komunitas Sunni maupun Syiah di Australia. Beberapa tahun lalu saat nama Monis sering disebutkan, Trad mengaku bahwa dirinya dan komunitas Islam lainnya mengutuk keras berbagai tindak kriminal yang dilakukan Monis.

"Saya pernah mengatakan kepadanya waktu itu bahwa apa yang dilakukannya salah dan tidak bisa diterima," tegas Trad.

Setelah diberi peringatan oleh Trad, Monis sempat meminta maaf, tetapi kedua orang itu tak pernah saling kontak lagi.

"Waktu lihat dirinya di televisi kemarin, saya tak mengenalnya, dia sudah tak lagi memiliki jenggot. Kalau saja ada salah satu imam yang pergi ke sana, dia bisa sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah salah," lanjut Trad.

Trad juga mengatakan, pengacara Monis sendiri mengatakan bahwa Monis memiliki gangguan mental yang serius. "Yang terjadi kemarin adalah benar-benar kelakuan orang gila, yang secara mental terganggu, dan membutuhkan perawatan kejiwaan."

Monis sudah beberapa kali berurusan dengan hukum di Australia, termasuk dengan tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan terhadap sejumlah perempuan. Monis mengelabui korbannya dengan mengatakan bahwa dirinya adalah guru spiritual.

"Saya tidak yakin kalau masalah mentalnya itu diperhatikan oleh para penegak hukum saat ia ditangkap beberapa waktu lalu," tambah Trad. "Ia jelas tidak bertindak normal, seperti layaknya kehidupan bermasyarakat di Australia...."

Sementara itu, puluhan kelompok Muslim telah memberikan pernyataan gabungan untuk menyampaikan rasa belasungkawa terhadap penyenderaan yang berakhir tragis.

"Kita berdoa agar mereka yang terluka dari kejadian ini bisa segera disembuhkan, termasuk mereka yang mengalami trauma," ujar Imam besar di Australia, Dr Ibrahim Abu Muhammad.

Sejumlah perwakilan Muslim pun datang ke tugu peringatan yang letaknya tidak jauh dari lokasi penyanderaan di kawasan Martin Place, Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com