Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenyataan Pahit di Balik Bedah Plastik Murah di Korsel

Kompas.com - 15/12/2014, 18:11 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Jika pergi ke Seoul, Korea Selatan, Anda akan menemukan beragam iklan operasi plastik di banyak lokasi. Sebagian besar iklan itu ditujukan untuk para perempuan yang ingin membesarkan payudara, membesarkan kelopak mata, hingga mengubah bentuk rahang.

Di Korea Selatan, bedah plastik begitu lumrah dilakukan banyak orang. Bahkan, sejumlah orangtua tidak segan menghadiahkan operasi pembesaran kelopak mata untuk anak-anak perempuan mereka, yang membuat mata mereka "tidak terlihat seperti orang Asia".

Kenyataannya, operasi-operasi bedah plastik yang dilakukan di Negeri Ginseng itu tidak selalu berjalan mulus.

Seorang perempuan, kepada BBC, mengaku dagunya terasa sakit jika turun hujan. Awalnya, dia pergi ke sebuah tempat operasi untuk melakukan operasi bedah hidung. Namun, kemudian dia dibujuk agar bentuk dagunya juga diubah. Hasilnya, dia mendapatkan bentuk dagu yang lebih indah, tetapi juga menyakitkan.

Janji-janji palsu iklan bedah plastik menimbulkan reaksi dari para pasien. Mereka menggugat sejumlah dokter bedah ke pengadilan. Para dokter itu dituduh telah mengubah bentuk wajah mereka dengan cara yang tidak baik.

Salah satu korban datang dengan menggunakan perban dan mengatakan, "Ini bukan wajah manusia. Ini lebih mengerikan daripada monster atau makhluk luar angkasa."

Bisnis bedah plastik di Korsel begitu besar. Harga yang ditawarkan juga jauh lebih rendah dari bedah plastik di Amerika Serikat dan Eropa.

Di kawasan elite Gangnam, Seoul, biaya operasi membentuk mata selama 30 menit dikenai tarif sebesar 1,7 juta won atau Rp 19,2 juta. Biaya naik menjadi 12 juta won atau Rp 135,4 juta jika ingin melakukan operasi pengangkatan kulit wajah.

Lantaran bisnis bedah plastik begitu besar pangsa pasarnya dan menguntungkan di Korsel, ada saja pengusaha nakal yang memanfaatkan kesempatan. Mereka memakai jasa sejumlah dokter yang tidak mempunyai pengalaman bedah plastik. Bahkan, ada operasi plastik yang dilakukan "dokter-dokter hantu".

Hal ini membuat Asosiasi Bedah Plastik Korea menyerukan aturan ketat bagi para dokter dan pemasang iklan. Mereka khawatir bahwa citra yang buruk dapat merusak reputasi industri yang sebagian besar dikelola dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com