Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Penyanderaan Kafe, Polisi Australia Menahan Pemuda dengan Tuduhan Terorisme

Kompas.com - 15/12/2014, 08:26 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Aksi teror melanda Sydney, Australia, ketika seorang pria bersenjata menyandera sebuah kafe di distrik bisnis Martin Place dengan 20 tawanan berada di dalamnya. Namun, sebelum peristiwa penyanderaan di Kafe Lindt Chocolate itu terjadi, polisi Australia telah menahan satu orang yang dicurigai terlibat aktivitas terorisme.

Dilansir dari laman AFP, peristiwa penyanderaan itu terjadi nyaris bersamaan dengan pengumuman polisi yang mengaku telah menahan pemuda berusia 25 tahun dengan tuduhan aksi terorisme. Proses investigasi masih dilakukan, tetapi polisi menyebut pemuda itu memiliki rencana untuk melakukan serangan di tanah Australia.

Polisi menyebut penahanan kepada pemuda 25 tahun itu sebagai "investigasi lanjutan dari rencana serangan teroris ke tanah Australia". Selain itu, polisi juga mengatakan, pemuda itu "memfasilitasi perjalanan warga negara Australia ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok bersenjata".

Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah pemuda 25 tahun yang ditahan polisi itu memiliki keterkaitan dengan aksi penyanderaan di Kafe Lindt Chocolate.

Saat ini, diketahui bahwa lebih dari 70 warga negara (WN) Australia bergabung dengan kelompok Islam militan di Suriah dan Irak. Setidaknya 20 WN Australia tewas setelah bergabung dengan kelompok di Irak dan Suriah tersebut. Hal ini membuat aparat keamanan Australia bergerak cepat untuk mengatasi radikalisasi dan serangan yang terjadi di dalam negeri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com