Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Gay, Seorang Pria Dilempar ISIS dari Atap Gedung

Kompas.com - 11/12/2014, 09:51 WIB
KOMPAS.COM - Sejumlah foto mengerikan yang baru dirilis militan ISIS memperlihatkan sejumlah anggota kelompok itu mencampakkan seorang pria dari atap sebuah gedung bertingkat karena pria itu dituduh sebagai gay. Sementara foto-foto lain menampilkan para "pemerkosa" berlumuran darah yang digantung di jalanan kota yang sama.

Beberapa saat sebelum pria malang itu dilemparkan dari atap, segerombolan orang yang setidaknya terdiri delapan orang terlihat di atas bangunan yang diyakini terletak di suatu tempat di Irak utara.

Foto-foto itu di-posting di sebuah situs kaum militan itu hanya beberapa jam setelah laporan senat AS yang mengungkapkan adanya penyiksaan sadis terhadap para tahanan CIA di jaringan penjara rahasia di seluruh dunia. Penyiksaan oleh CIA itu dinilai telah mencederai nilai-nilai yang dianut Amerika dan kini sedang diselidiki.

Foto-foto lain yang di-posting di dunia maya juga menunjukkan tiga pria, yang wajahnya berlumuran darah dan bengkak, diikat di pagar di sudut sebuah jalan. Satu dari mereka ditutup matanya sementara dua lainnya disumpal mulutnya.

Kaum militan ISIS mencoba untuk membenarkan eksekusi brutal yang mereka lakukan. "Pengadilan Islam di Wilayet al-Furat menetapkan bahwa seorang pria yang melakukan sodomi harus dilemparkan dari titik tertinggi di kota itu," kata mereka dalam sebuah pernyataan yang menyertai foto-foto tersebut. Pihak ISIS menambahkan bahwa orang itu bisa juga 'dirajam sampai mati".

Wilayet al-Furat merujuk ke suatu wilayah yang membentang di perbatasan Suriah-Irak, di mana sungai Efrat mengalir dari Suriah ke Irak.

Tidak diketahui apakah orang itu tewas seketika setelah dilempar dari atap.

Itu merupakan peristiwa ketiga dalam waktu kurang dari sebulan di mana ISIS menggunakan metode eksekusi brutal atas tuduhan homoseksualitas.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, setelah mengklaim bahwa ISIS menemukan sebuah video di ponsel seorang pria berusia 20 tahun yang menunjukkan dia 'melakukan tindakan tidak senonoh terhadap laki-laki," pria itu dirajam sampai mati di Provinsi Deir Ezzor, Suriah, pada akhir November lalu. Kelompok aktivis yang berbasis di London itu juga mengklaim bahwa seorang pria 18 tahun menjadi sasaran hukuman yang sama dalam insiden terpisah.

Eksekusi terbuka akrab dengan kelompok yang memerintah bagian utara Irak dan Suriah dengan tangan besi, menerapkan hukuman kejam atas tindakan yang mereka nilai melanggar interpretasi mereka atas hukum Islam, seperti perzinahan, pencurian, dan penghujatan. ISIS juga membunuh sejumlah tawanan asing.

Observatorium Suriah yang mengumpulkan informasi tentang konflik itu dengan menggunakan sumber-sumbernya sendiri di daerah itu melaporkan, dengan disaksikan sejumlah orang termasuk anak-anak, ISIS memenggal seorang pria di Suriah utara, setelah menuduhnya 'menghina Allah' pada Selasa lalu. Sebuah pernyataan yang dipasang di situs kaum militan itu mengatakan bahwa pria tersebut mengaku penghujatan tersebut sebelum dibunuh di pedesaan Provinsi Raqqa, yang kontrol kelompok garis keras itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com