Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Afganistan Kecam Praktik Penyiksaan CIA

Kompas.com - 10/12/2014, 22:48 WIB
KABUL, KOMPAS.com — Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Rabu (10/12/2014), mengecam praktik penyiksaan CIA yang diungkap dalam sebuah laporan Senat AS. Ghani mengatakan, tindakan badan intelijen AS itu melanggar semua prinsip hak asasi manusia dan merupakan bagian dari lingkaran kekerasan.

"Pemerintah Afganistan mengecam tindakan tak berperikemanusiaan itu. Tak ada pembenaran apa pun untuk perbuatan semacam itu di dunia modern saat ini," ujar Ghani dalam konferensi pers di Kabul.

Dalam laporan itu, Senat menyebut praktik penyiksaan yang dilakukan CIA terhadap para tersangka anggota Al Qaeda jauh lebih brutal dari yang disangka selama ini dan dengan tindakan brutal itu CIA masih gagal menghasilkan informasi berguna.

"Penyebab saya ingin mengatakan hal ini kepada rakyat Afganistan adalah untuk menunjukkan posisi negeri ini terkait laporan Senat AS tersebut," tambah Ghani.

"Sejak saya unduh dari internet tadi malam, saya sudah membaca kata demi kata dalam laporan setebal 499 halaman itu," tambah Ghani.

"Ini adalah sebuah lingkaran kekerasan. Saat seseorang disiksa dengan kejam, pembalasannya juga akan sangat kejam. Maka, lingkaran kekerasan dan kekejaman tercipta," lanjut Ghani.

Salah satu lokasi rahasia CIA yang digunakan untuk melakukan penyiksaan dikenal dengan nama "Lubang Garam" dan terletak tak jauh dari pangkalan angkatan udara Bagram di Afganistan.

"Sayangnya, laporan itu menunjukkan bahwa saudara-saudara kita bangsa Afganistan menjadi korban penyiksaan itu dan hak-hak mereka dilanggar," tambah Ghani.

"Yang lebih menyakitkan adalah dalam laporan itu dipaparkan bahwa orang-orang yang disiksa itu sebagian besar tidak bersalah dan benar-benar terbukti tidak bersalah," Ghani menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com