Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum MH17 Jatuh, Ukraina Sudah Diminta Tutup Wilayah Udaranya

Kompas.com - 08/12/2014, 21:23 WIB
KIEV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina telah mendapatkan peringatan dari otorita penerbangan sipil Eropa untuk menutup wilayah udara di kawasan timur negeri itu beberapa hari sebelum Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh dan menewaskan 298 orang penumpang dan awak.

Harian terbitan London The Sunday Times mengabarkan para pakar dari Eurocontrol, sebuah badan pengelola lalu lintas udara Eropa, secara khusus sudah berbicara dengan pemerintah Ukraina.

Dalam pembicaraan itu Eurocontrol menyatakan kekhawatirannya terkait keamanan di wilayah udara Ukraina terkait konflik bersenjata di kawasan timur negeri itu yang berbatasan dengan Rusia.

Para pakar Eurocontrol bahkan menyebut pasukan pemberontak di Ukraina timur telah mendapatkan persenjataan anti-pesawat udara dan telah memiliki kemampuan untuk mengunci frekuensi komunikasi.

Meski tidak memiliki wewenang untuk melakukan intervensi, Eurocontrol mendesak pemerintah Ukraina agar mengubah jalur udaranya. Apalagi beberapa hari sebelum tragedi MH17, empat pesawat militer Ukraina, termasuk pesawat kargo Antonov dan beberapa jet tempur Ukraina ditembak jatuh di kawasan itu.

Setelah jatuhnya Antonov pada 14 Juli, pemerintah Ukraina meningkatkan ketinggian minimal pesawat terbang sipil dari 26.000 kaki menjadi 32.000 kaki, namun menolak untuk menutup wilayah udaranya.

Tiga hari setelah keputusan itu, Malaysia Airlines MH17 jatuh ditembak saat menjelajah di ketinggian 33.000 kaki. Hasil penyelidikan diduga kuat MH17 jatuh karena dihantam misil dari senjata anti-pesawat terbang.

Fakta baru ini muncul di saat keluarga korban tragedi MH17 menulis surat kepada PM Belanda Mark Rutte agar mendesak PBB mengambil alih investigasi tragedi tersebut. Selama ini, investigasi dilakukan Badan Keselamatan Penerbangan Belanda dibantu kepolisian Belanda dan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com