Menurut keterangan juru bicara Qantas, pesawat dengan nomor penerbangan QF2 ini harus melakukan pendaratan darurat setelah sebelumnya harus turun dari ketinggian 40.000 kaki ke ketinggian 10.000 kaki dengan cepat.
Kapten pesawat terpaksa melakukan penurunan ketinggian dengan cepat, sekitar satu jam dari Perth, sebelum kemudian meminta mendarat darurat di bandara tersebut.
Juru bicara Qantas Andrew McGinnes mengatakan kondisi pendingin di pesawat sebenarnya bukanlah hal yang paling penting, namun kapten menurutnya telah membuat keputusan tepat.
"Saya kira masalah lainnya adalah bila pesawat terbang di ketinggian lebih rendah, akan terjadi banyak goncangan." katanya.
"Pesawat akan lebih stabil bila terbang di ketinggian normal antara 30-40.000 kaki. Jadi kalau terbang sekitar 10.000 kaki, biasanya dilakukan untuk waktu tidak terlalu lama. Jadi itu alasannya mengapa kapten kemudian memutuskan untuk melakukan pendaratan." tambahnya.
Pesawat mendarat sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat dan segera diperiksa oleh para teknisi. Qantas sudah memberikan akomodasi bagi para penumpang yang terdampar, dan mengatakan akan segera menerbangkan mereka ke tujuan akhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.