Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Pecat Menteri Keuangan dan Menteri Kehakiman dengan Tuduhan Kudeta

Kompas.com - 03/12/2014, 04:33 WIB

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat menteri keuangan dan juga menteri kehakimannya. Pemecatan itu menandakan pertengkaran antara Netanyahu dengan koalisi menjelang pemilihan umum yang akan digelar lebih cepat di Israel.

Pemerintahan Netanyahu, yang baru terbentuk setahun ini, telah mengalami sejumlah permasalahan. Permasalahan yang dimaksud adalah anggaran tahun 2015 dan pernyataan negara Yahudi yang disebut-sebut diskriminasi terhadap warga kebangsaan Arab.

Dalam jajak pendapat yang dimuat oleh dua televisi, partai sayap kanan Netanyahu, Partai Likud, akan bergabung dalam koalisi di parlemen jika pemilihan digelar hari ini. Hal itu membuatnya yakin akan terpilih menjadi perdana menteri Israel untuk keempat kalinya.

Pemungutan suara berikutnya di parlemen baru dilakukan pada tahun 2017, namun Netanyahu mengumumkan dirinya akan membubarkan parlemen sesegera mungkin dan pemilu dipercepat.

Menteri Keuangan Yair Lapid dan Menteri Kehakiman Tzipi Livni dipecat, mereka adalah dua pimpinan partai yang telah mencemooh di kabinet.

Netanyahu mengatakan Lapid dan Livni secara diam-diam merencanakan pembentukan koalisi lain. "Dalam kata lain, ini adalah kudeta. Karena itu, sulit rasanya menjalankan pemerintahan (jika terjadi kudeta)," kata Netanyahu dalam keterangan pers.

Sementara itu, Livni membantah tudingan Netanyahu dan menyebut perdana menteri itu telah merencanakan pergantian mereka selama ini.

Livni menerangkan, Netanyahu telah menahan rencana anggaran negara tahun depan, pertumbuhan ekonomi yang melambat, serta perang di Gaza pada Juli-Agustus lalu membuktikan adanya kepentingan politik Netanyahu di dalamnya.

"Pemecatan menteri-menteri adalah perbuatan pengecut dan lepas kendali. Kami sedih melihat melihat perdana menteri telah melakukan hal itu di atas kepentingan Israel sebagai bangsa dan menyeret Israel untuk melakukan pemilu yang tidak diperlukan," kata kata anggota partai Yesh Artid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com