Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Dua Hari, Gaza Berstatus "Darurat"...

Kompas.com - 28/11/2014, 22:47 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (27/11/2014), mengumumkan keadaan darurat untuk Kota Gaza, Palestina, setelah hujan lebat mengguyur kota itu selama dua hari dan diikuti gelombang banjir. Krisis energi pun mengancam.

"Ratusan warga di daerah banjir di sekitar Sheikh Radwan yang diterjang (luapan) air danau, telah dievakuasi dari rumah mereka," kata diserbu air danau telah dievakuasi dari rumah mereka," kata badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Sekitar 100.000 warga Palestina di Gaza menjadi tunawisma sekalipun gencatan senjata dengan Israel sudah berlangsung selama tiga bulan, sesudah wilayah ini dibombardir Israel selama 50 hari. Rekonstruksi yang dijanjikan kalangan internasional belum terealisasi.

Meski belum ada laporan korban jiwa dari situasi ini, UNRWA mengatakan telah memasok bahan bakar darurat bagi pemerintah kota. Mereka mengirimkan pula air, juga peralatan lain untuk sanitasi dan kesehatan.

Robert Turner, Direktur UNRWA di Gaza, menyatakan keprihatinan lembaganya atas kondisi di Gaza. Badai pada awal musim hujan di kawasan ini telah menimbulkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menambah kehancuran yang sudah terjadi akibat serangan Israel ke kawasan ini.

UNRWA mencatat, pada Desember 2013 juga terjadi aliran ribuan pengungsi dari Gaza, setelah hujan deras mengguyur kawasan ini. "Kehancuran tersebut memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah miskin bagi pengungsi dan non-pengungsi di Gaza, (sekaligus memicu) krisis bahan bakar dan energi yang akut."

Sejumlah kecil bahan bangunan sudah mulai masuk ke Palestina sebelum hujan lebat selama dua hari ini, begitu Israel mencabut blokade berumur 8 tahun terhadap Gaza. Namun, sumber diplomatik asing AFP mengatakan, mekanisme untuk memulai penyaluran bantuan ini telah memakan waktu lebih lama daripada yang diperkirakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com