Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2014, 09:41 WIB
LONDON, KOMPAS.COM - Dua bersaudara menjadi warga Inggris pertama yang dipenjara karena pelatihan terorisme di Suriah, dengan bukti-bukti antara lain foto-foto di ponsel mereka sendiri.

Mohommod Nawaz (30 tahun) mendapat hukuman empat setengah tahun, dan adiknya, Hamza Nawaz (24 tahun) dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Mereka mengaku terlibat konspirasi untuk menghadiri kamp pelatihan terorisme di 2013. Hakim mengatakan "fokus" keduanya adalah rezim di Suriah dan bukan serangan di Inggris, dan tidak ada bukti bahwa keduanya mengambil bagian dalam pertempuran.

Hakim Christopher Moss QC menyatakan, "Bukti yang diperoleh dari ponsel membuktikan bahwa Anda berdua telah datang ke kamp yang digunakan untuk pelatihan teroris di Suriah. Bukti menunjukkan Anda berada di sana untuk jihad, dan ingin bergabung dengan kelompok ekstremis."

Scotland Yard menggambarkan vonis pada dua orang itu merupakan "tonggak ", dan akan merupakan awal dari serangkaian kasus lain yang akan dibawa ke pengadilan.

"Ke Sini untuk Jihad?"

Agustus lalu, anggota keluarga Nawaz menghubungi polisi untuk melaporkan hilangnya saudara mereka. Kedua orang itu dilaporkan awalnya mengaku keluar untuk makan, namun ternyata bertolak ke Perancis dengan mobil Hamza.

Seterusnya, dari Lyon, Perancis, mereka terbang ke Turki dan melintasi perbatasan untuk bergabung dengan kaum ekstremis di kamp pelatihan. Mereka kembali ke Inggris September, tetapi dicegat petugas perbatasan yang menemukan sejumlah hal, antara lain video. Dalam salah satu video, tampak mereka menyeberangi sungai di perbatasan Turki-Suriah untuk menghindari pemeriksaan petugas Turki.

Mereka tampaknya ditanya, siapa yang mereka dukung, dan mereka menjawab, "Junud al-Shaam", nama sebuah kelompok ekstrem yang juga dikenal sebagai Prajurit Damaskus.

Keduanya ditanya, "Ke sini untuk jihad?" Dan salah satu dari mereka menjawab, "Jihad, yeah."

Ketika mereka mencapai kamp pelatihan, diidentifikasi seorang ahli pengintai RAF, berlokasi dekat Latakia, mereka mengambil berbagai gambar lain, termasuk jadwal harian mereka.

Foto menunjukkan bahwa kegiatan setiap harinya akan dimulai pada pukul 04.30 dengan shalat subuh, dan pelajaran agama, disusul dengan latihan fisik dari pukul 06.00 sampai 08.00 pagi.

Catatan yang ditulis dalam bahasa Inggris, menyebutkan bahwa "pelatihan militer" berlangsung dua kali sehari - dan akan ada pelajaran Islam lebih lanjut sebelum tidur, pada pukul 22.00.

Gambar lain dari kamp menunjukkan senapan di pinggir tempat tidur. Dalam satu gambar, Mohommod Nawaz terlihat mengenakan perlengkapan kamuflase dan menyandang senapan yang tampaknya AK-47 dengan penyimpan peluru.

"Semua Orang Akan Marah"

Kedua kakak beradik itu merahasiakan rencana perjalanan dari keluarga mereka. Sebagian keluarga menyangka mereka berangkat ke Skotlandia untuk kegiatan amal.

Namun Hamza Nawaz mengirim pesan melalui media sosial kepada saudaranya Hussain dan sejumlah teman lain, menegaskan niatnya. "Kami sudah berangkat menuju Suriah," katanya dalam sebuah pesan yang dikirim melalui Whatsapp. "Kami tahu semua orang akan marah tentang apa yang kami lakukan, ini adalah apa yang ingin kami lakukan."

Kedua kakak beradik itu awalnya berencana untuk tinggal selama berbulan-bulan, dan telah menjelajahi internet untuk mendapat informasi tentang bagaimana bergabung dengan para pejihad.

Tidak jelas mengapa mereka sudah kembali hanya setelah beberapa pekan. Namun polisi meyakini, mereka awalnya berniat untuk mengikuti sebuah kamp pelatihan yang lebih berat.

Di pengadilan terungkap, Mohommod Nawaz pernah dihukum tahun 2009 untuk pidana pemerasan, penyekapan, penculikan, dan melukai orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com