Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caci Maki Sopir Taksi, Mantan Menteri Inggris Dikecam

Kompas.com - 26/11/2014, 22:02 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Tabloid terbitan Inggris, The Sun, Rabu (26/11/2014), meluncurkan sebuah kampanye untuk memboikot dan melarang mantan menteri David Mellor menggunakan taksi di London hingga dia meminta maaf kepada sopir taksi yang dicacinya.

"Hal-hal berikut tak boleh dilakukan di dalam taksi—Merokok, Minum, Makan, David Mellor," demikian bunyi kampanye yang digalang tabloid dengan tiras lebih dari 2 juta eksemplar sehari itu.

Kampanye itu dipicu kejadian pada Jumat (21/11/2014), ketika David Mellor mencaci maki seorang pengemudi taksi karena dia menduga pengemudi taksi itu menggunakan rute yang lebih jauh menuju kediamannya.

Saat itu Mellor sedang dalam perjalanan pulang bersama pasangannya, Lady Penelope Cobham, setelah bertemu Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham.

"Siapa kamu hingga berani mempertanyakan saya?" demikian Mellor dalam rekaman yang diam-diam diambil oleh pengemudi taksi yang tak disebutkan identitasnya itu.

"Saya pernah duduk di kabinet. Saya seorang penyiar yang mendapatkan penghargaan. Saya penasihat ratu, apakah kamu pikir pengalamanmu sebanding dengan pengalaman saya?" ujar Mellor.

Mellor, yang kehilangan kursi di parlemen pada 1997, juga mengatakan kepada si pengemudi taksi agar "bersekolah" dalam pertengkaran yang dipicu perbincangan soal rute terbaik menuju rumah sang mantan menteri.

"Tuan Mellor membuat saya seperti kotoran yang ada di alas kakinya. Dia berbicara begitu merendahkan saya seolah saya adalah warga kelas dua," kata pengemudi taksi itu kepada The Sun.

Tabloid itu langsung menggelar kampanye untuk memboikot Mellor dari semua taksi hingga dia meminta maaf atas perlakuan kasarnya itu.

"Pria itu benar-benar memprovokasi saya dan merusak hari saya yang indah. Saat saya kehilangan kendali, dan itu sangat saya sesalkan, dia diam-diam merekam saya. Saya akan biarkan publik yang menilai," kata Mellor kepada The Sun.

Isu soal pelecehan atas dasar perbedaan kelas merupakan catatan buruk untuk Partai Konservatif yang saat ini berkuasa di Inggris.

Sudah sejak lama partai ini dituding memelihara elitisme karena banyaknya anggota partai yang sangat kaya dan mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah swasta mahal di Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com