Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Ferguson di AS Rusuh Lagi

Kompas.com - 25/11/2014, 11:39 WIB
FERGUSON, KOMPAS.COM — Protes yang diwarnai kekerasan meletus lagi di kota Ferguson, AS, pada Senin (24/11/2014), setelah dewan juri memilih untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap seorang polisi kulit putih yang telah menembak mati seorang remaja kulit hitam.

Presiden Barack Obama dan keluarga remaja 18 tahun yang ditembak mati, yaitu Michael Brown, secara terpisah meminta warga untuk tenang setelah jaksa St Louis mengungkapkan putusan juri.

Namun, massa yang marah di luar kantor polisi, di mana polisi Darren Wilson bertugas, mulai melemparkan botol dan batu. Petugas antihuru-hara pun membalas dengan gas air mata.

Saat jaksa penuntut umum St Louis County, Robert McCulloch, menyampaikan ringkasan keputusan, ibu Brown menangis dan orang-orang mulai bernyanyi, "Hei, hei, ho, ho, polisi pembunuh itu harus pergi."

Di Washington, Obama segera muncul di televisi guna meminta agar warga kota di Midwestern itu tenang. "Orangtua Michael Brown telah kehilangan lebih dari siapa pun. Kita harus menghormati keinginan mereka," kata Obama. "Saya juga meminta para aparat penegak hukum di Ferguson dan wilayah itu untuk menunjukkan kepedulian dan pengendalian diri dalam mengelola protes damai yang mungkin terjadi."

Kata-kata Obama tidak dihiraukan warga Ferguson. Polisi dilempari dengan batu bata dan botol. Polisi pun menanggapinya dengan tembakan gas air mata.

McCulloch mengatakan kepada para wartawan bahwa bukti yang ditunjukkan kepada juri menyatakan, Wilson menembak sebagai tindakan legal untuk membela diri dalam pergumulan yang pecah saat ia menanggapi sebuah kasus perampokan. Dia mengatakan, "sebuah pertengkaran" pecah saat Wilson sedang duduk di dalam mobil patroli dan Brown berdiri di jendela. "Selama perselisihan itu, dua tembakan dilepaskan polisi Wilson saat masih di dalam kendaraan," kata McCulloch.

"Brown berlari ke timur... dan polisi Wilson mengejar," katanya. "Brown berhenti dan berbalik kembali ke arah polisi Wilson. Polisi Wilson juga berhenti. Michael Brown bergerak menuju polisi Wilson. Sejumlah tembakan lagi ditembakkan polisi itu dan Michael Brown terluka parah."

Setelah memeriksa bukti-bukti fisik dan mendengarkan keterangan para saksi di balik pintu tertutup, dewan juri berdiskusi selama dua hari, menyimpulkan bahwa Wilson tidak perlu didakwa.

"Kami amat kecewa bahwa pembunuh anak kami tidak akan menghadapi konsekuensi dari tindakannya," kata keluarga Brown dalam sebuah pernyataan. "Kami dengan hormat meminta Anda semua agar aksi protes Anda tetap berlangsung damai," kata keluarga itu, yang menyerukan perlunya reformasi hukum. "Menjawab kekerasan dengan kekerasan bukanlah reaksi yang tepat."

Brown, lulusan SMA yang telah berencana untuk kuliah, ditembak setidaknya enam kali oleh Wilson dalam insiden di sebuah jalan di Ferguson. Penembakan tersebut telah memicu aksi protes selama beberapa minggu, kadang-kadang diwarnai kekerasan dan debat nasional tentang taktik polisi dan hubungan antara ras di Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com