Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Bertahan Hidup di Selokan Lima Hari

Kompas.com - 24/11/2014, 13:45 WIB
KOMPAS.com  Kepolisian Australia mendakwa seorang perempuan berusia 30 tahun atas tuduhan percobaan pembunuhan setelah dia diduga menelantarkan bayinya yang baru lahir di selokan di Sydney bagian barat.

Dalam persidangan di pengadilan Sydney, perempuan itu tidak hadir dan diwakili pengacara. Hakim pengadilan merekomendasikan agar dia diperiksa beberapa dokter dan diberikan perawatan pasca-kelahiran bayinya di fasilitas penahanan.

Hakim juga menutup kemungkinan bahwa dia bisa bebas menggunakan uang jaminan.

Adapun bayi tersebut kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak-anak Westmead, Sydney.

Staf rumah sakit mengatakan, sang bayi menderita kekurangan gizi dan dehidrasi karena telah berada di selokan selama lima hari.

Sang ibu ditengarai melahirkan bayinya pada Senin (17/11/2014) dan membuangnya 24 jam kemudian.

Penyelamatan

Bayi itu ditemukan sekelompok pesepeda yang mendengar suara-suara saat melewati selokan, pada Minggu (23/11/2014) pagi waktu setempat.

“Suasananya saat itu sangat tegang. Saya tidak bisa langsung tahu itu suara bayi. Kami tidak bisa melihatnya, tetapi kami bisa mendengarnya. Deg-degan sekali,” kata salah seorang pesepeda, David Otte, kepada harian Sydney Morning Herald.

Belakangan diketahui bahwa suara bayi itu berasal dari dalam selokan yang tertutup beton, tetapi masih meninggalkan celah sempit.

Diperlukan enam orang, termasuk tiga polisi, untuk mengangkat beton seberat 200 kilogram itu dan turun sedalam 2,5 meter untuk menyelamatkan sang bayi.

Ketika bayi itu akhirnya diangkat ke permukaan, menurut wartawan BBC di Sydney, Phil Mercer, polisi ragu bahwa bayi itu akan bertahan hidup mengingat musim panas sedang melanda Australia dengan suhu rata-rata mencapai 40 derajat celsius.

Polisi mampu menemukan keberadaan sang ibu dengan memeriksa catatan rumah sakit di daerah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com