Sopir perempuan itu dikabarkan juga beberapa menolak menaikkan penumpang yang berwajah asing di kota Kiruna. Kasus ini sudah ditangani kepolisian setempat.
Seorang pejabat kementerian transportasi Swedia Magdalena Waapling membenarkan insiden saat sopir bus itu memaksa tiga orang penumpangnya turun "karena warna kulit mereka".
"Pengemudi bus itu sudah dipecat. Kami menuntut perusahaan harus memastikan agar semua orang diperlakukan dengan setara," kata Magdalena.
Berdasarkan laporan televisi lokal, pengemudi itu juga kerap menolak untuk menaikkan penumpang dari warga minoritas dan tidak menghentikan busnya jika melihat wajah-wajah asing menunggu di halte bus di kota yang dingin itu.
Suhu di kota Kiruna, yang terletak di lingkar Artik, kerap anjlok hingga minus 20 derajat Celcius di musim dingin.
Ironisnya, Kiruna kerap menjadi contoh kesuksesan integrasi antara para pengungsi yang terbantu dengan fakta bahwa kota berpenduduk 20.000 orang itu dibangun di atas tambang bijih besi terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.