Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Israel-Palestina Meningkat, Masjid dan Sinagoga Dibakar

Kompas.com - 12/11/2014, 19:05 WIB
THOMAS COEX / AFP Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.
RAMALLAH, KOMPAS.com - Sebuah masjid Palestina dan sebuah sinagoga Yahudi terbakar dalam dua serangan terpisah, Rabu (12/11/2014). Aksi ini tak menimbulkan korban jiwa namun semakin memanaskan situasi terkait perebutan akses menuju ke sebuah tempat suci di Jerusalem.

Sekelompok pemuda memasuki desa Mghayr, Tepi Barat lalu menyalakan api yang menghanguskan lantai dasar sebuah masjid sebelum berhasil dipadamkan warga desa. Demikian wali kota Faraj Na'san.

Na'san menambahkan, aksi perusakan kendaraan dan rumah sudah berulang kali terjadi di desa itu. Bahkan dua tahun lalu sebuah masjid lain di desa Mghayr juga dibakar. Dia menduga pelakunya adalah warga Israel dari pemukiman Yahudi tak jauh dari desa tersebut.

Kepolisian Israel sudah mengirim tim forensik dan sebuah unit khusus anti-kejahatan ke desa Mghayr. Namun, warga desa yang marah mencegah aparat keamanan Israel memasuki wilayah desa itu.

Di tempat terpisah, sekelompok penyerang tak dikenal melemparkan sebuah bom molotov ke sebua sinagoga kuno di kota Shfaram, sebuah kota Arab dengan penduduk sebagian besar pemeluk Islam dan Kristen di wilayah utara Israel.

Akibat pelemparan bom molotov itu, sinagoga tua tersebut mengalami kerusakan ringan dan polisi masih melakukan investigasi untuk menguak pelaku serangan itu.

Ketegangan terus meningkat antara Palestina dan Israel dalam beberapa pekan terakhir akibat memuncaknya perselisihan soal akses ke sebuah tempat suci di Jerusalem.

Tempat suci yang dimaksud adalah lokasi berdirinya Masjid Al-Aqsa saat ini, yang oleh umat Yahudi juga diklaim sebagai lokasi kuil kuno agama itu pernah berdiri ribuan tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com