Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Elizabeth II Jadi Target Rencana Serangan Teroris

Kompas.com - 10/11/2014, 11:02 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Sebuah laporan pada Sabtu (8/11/2014) yang menyebutkan bahwa Ratu Elizabeth II dijadikan sebagai target oleh kaum Muslim radikal mempertegas adanya ancaman yang dihadapi Inggris, Amerika Serikat, dan para sekutu mereka saat mereka sedang berusaha untuk menggebuk Negara Islam atau ISIS di Timur Tengah.

Empat orang yang ditangkap pada Sabtu di Inggris merencanakan sebuah serangan dengan menggunakan pisau terhadap ratu Inggris itu, lapor harian The Sun pada hari Minggu tanpa penjelasan lebih lanjut. Kepolisian Metropolitan London sebelumnya mengatakan, keempat orang itu terlibat dalam persiapan berbagai aksi teror. Sejumlah rumah dan kendaraan sedang diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan itu.

Polisi mengatakan, penangkapan dan pencarian pada hari Sabtu di London merupakan bagian dari penyelidikan yang terus berlangsung terkait terorisme berbasis agama. Operasi tersebut menyusul penangkapan 13 orang pada 8 Oktober dan 25 September karena dicurigai terlibat berbagai kejahatan terorisme.

Kepolisian Metropolitan London pada Agustus mengatakan, selama enam bulan pertama tahun ini, total terjadi 69 penangkapan yang berkaitan dengan aksi teror. Sebagian besar dari penangkapan itu terkait dengan konflik di Suriah.

Sementara itu, polisi di New York City, AS, tengah memperluas pemantauan internet dan media sosial guna mengidentifikasi orang-orang muda yang tertarik pada gerakan-gerakan dunia maya kaum ekstremis, kata Komisaris Polisi New York, William Bratton, Kamis lalu.

Bulan lalu, Zale Thompson (32), yang digambarkan polisi sebagai "seorang mualaf yang menjadi radikal", ditembak dan tewas setelah diduga menyerang empat petugas polisi New York dengan menggunakan sebuah kapak. Hal itu terjadi sehari setelah seorang prajurit Kanada dibunuh di Ottawa oleh seorang pria yang juga digambarkan pihak berwenang sebagai pengikut Islam radikal.

Inggris pada Agustus lalu menaikkan tingkat ancaman terornya ke level "sangat buruk" (severe), di bawah level "kritis atau genting" yang merupakan level ancaman tertinggi, karena adanya informasi intelijen baru. Perdana Menteri Inggris David Cameron ketika itu mengatakan, pertempuran melawan kaum ekstremis Islam atau ISIS merupakan "perjuangan generasi" yang mungkin berlangsung selama beberapa dekade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com