Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Republik Kuasai Kongres AS

Kompas.com - 05/11/2014, 15:07 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.COM — "Tsunami Republik", itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan kemenangan spektakuler Partai Republik pada pemilu sela AS. Partai Republik merebut kembali kontrol Senat, mengakhiri delapan tahun dominasi Partai Demokrat di lembaga itu.

Republik tidak hanya merebut 6 kursi yang dibutuhkan dari tangan Partai Demokrat, tetapi juga 7 kursi, dan mungkin 8 atau 9 kursi karena masih menunggu hasil dari Alaska dan Virginia yang sejauh ini masih terpaut tipis. Sejauh ini, Republik sudah meraih 52 kursi dari 100 kursi di senat, setelah kandidat-kandidat partai itu menumbangkan calon-calon Demokrat di Montana, West Virginia, South Dakota, Arkansas, Iowa, Colorado, dan North Carolina.

Pesta kemenangan Republik tidak berhenti di Senat. Di DPR, Republik sejauh ini mempertahankan kontrolnya dan telah berhasil menambah 12 kursi. Dengan sejumlah distrik belum diketahui hasilnya, Republik hampir dipastikan akan menambah beberapa kursi lagi yang akan mengantarkan mereka meraih mayoritas terbesar DPR dalam 85 tahun.

Derita Partai Demokrat kian dalam karena Partai Republik juga secara mengejutkan berhasil menambah jumlah kursi gubernur negara bagian. Demokrat diprediksi akan kehilangan sekitar 3-4 kursi yang ada. Kandidat Republik menyapu bersih Demokrat di Massachusetts, Illinois, Maryland, negara bagian yang selama ini merupakan basis kuat Demokrat. Dengan hanya menguasai 16 kursi gubernur saat ini, jumlah itu merupakan yang terburuk dalam sejarah.

Kemenangan yang gemilang itu memastikan pemimpin minoritas Senat, Senator Mitch McConnel akan menjadi pemimpin mayoritas senat yang baru. Dalam pidato kemenangan, McConnell yang juga kembali terpilih mewakili Kentucky menyatakan pemilu ini adalah mengenai pemerintahan Obama yang sudah kehilangan kepercayaan publik.

Kemenangan Republik sudah diprediksi banyak pengamat politik. Yang tidak terduga adalah skala kemenangan yang sangat besar mengingat pada minggu-minggu terakhir sebelum pemilu, survei menunjukkan persaingan yang sangat ketat, di mana selisih poin para kandidat hanya 2-3 poin. Pada kenyataannya, para kandidat Republik mencatatkan kemenangan berjarak 5-10 poin.

Hasil pemilu sela ini menandai masuknya Obama ke periode lame duck. Dia kehilangan kontrol total Kongres. Implikasi paling serius dari kekalahan ini adalah Obama berpotensi memasuki dua tahun terakhir masa kepresidenannya dengan melihat program-program eksekutifnya dijegal oleh Republik. Obama diyakini harus mengubur agenda ambisiusnya untuk mereformasi kebijakan imigrasi Amerika yang ditentang keras Republik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com