Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Amerika Menunggu Pemenang Pemilu Kongres

Kompas.com - 05/11/2014, 10:57 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KOMPAS.COM - Rabu (5/11/2014) pagi WIB atau Selasa malam waktu AS, rakyat Amerika menunggu, siapakah yang akan menguasai kongres untuk dua tahun ke depan. Beberapa jam sebelumnya, ratusan juta penduduk negeri Paman Sam sudah memberikan suara mereka untuk memilih 435 anggota DPR, 36 senator, dan 36 gubernur negara bagian.

Pemilu senat menjadi yang paling krusial dalam pemilu sela ini. Kongres AS saat ini terbelah, senat dikuasai Partai Demokrat dan DPR dikuasai Partai Republik. Partai Republik atau yang sering disingkat GOP memerlukan 6 kursi tambahan untuk menguasai upper chamber atau senat yang terdiri dari 100 anggota.

Republik saat ini memiliki 45 kursi senat. Sampai pukul 12.00 waktu setempat, Partai Republik dipastikan mempertahankan kontrol di DPR. Kemenangan itu tidaklah mengejutkan mengingat status favorit GOP.

Yang menjadi pertanyaan adalah berapa banyak kursi yang akan dimenangkan partai berlambang gajah itu. Dengan menguasai 234 kursi saat ini, Republik akan mencetak sejarah mayoritas terbesar dalam 87 tahun jika memenangkan 13 kursi tambahan.

Sementara itu, untuk persaingan sengit di senat, hasil terbaru menunjukkan Partai Republik telah merebut 4 kursi Demokrat di West Virginia, South Dakota, Arkansas, dan Montana.  Dengan hanya memerlukan 2 kursi tambahan, peluang Republik sangat terbuka lebar. Partai yang selalu dilambangkan dengan warna merah ini berpotensi menang di Iowa, Colorado, dan North Carolina.

Hasil menggembirakan yang diraih Partai Republik sejauh ini sudah diprediksi banyak analis politik. Salah satu alasan utama adalah sosok Presiden Barack Obama yang sangat tidak populer. Hasil exit poll menunjukkan hanya 45 persen rakyat Amerika yang puas dengan kepemimpinan Obama yang dibelit oleh sejumlah krisis, seperti ekonomi yang stagnan, krisis ebola, dan teroris ISIS. Saking tidak populernya, calon senator dan gubernur Partai Demokrat di negara bagian “merah” menolak kehadiran Obama dalam kampanye mereka.

Negara bagian “merah” adalah negara bagian yang pemilihnya cenderung konservatif di mana mesin Partai Republik jauh lebih dominan. Calon di negara bagian” merah” dari partai Demokrat harus memoderatkan posisi politik mereka agar tidak terlihat terlalu liberal di mata pemilih.

Faktor lain adalah sejarah yang selalu mencatat bagaimana partai petahana di gedung putih selalu kalah telak dalam pemilu sela di tahun ke-6 kepresidenan. Hanya Bill Clinton di tahun  1998 dan George W Bush di tahun 2001 yang terhindar dari “kutukan” yang disebut 6-year itch itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com