Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Pastikan Pemulangan Jenazah WNI di Hongkong Sesuai Keinginan Keluarga

Kompas.com - 04/11/2014, 15:31 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan tidak ada kendala untuk memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang diduga dibunuh di Hongkong. Satu dari dua wanita itu adalah warga Cilacap yang bernama Sumarti Ningsih.

"Setahu saya sih tidak ada ya, yang penting kan keluarga, keluarga wish-nya seperti apa," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Retno menyampaikan bahwa Kemenlu akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga dua WNI mengenai pemulangan jenazah. Kemenlu, kata dia, akan mengikuti bagaimana keinginan keluarga.

"Saya kan nanganin kecelakaan MH17, semua prosesnya kan saya ikutin dari titik nol sampai sekarang saya ikutin, apa semuanya, dan tentunya yang kita prioritaskan adalah keinginan keluarga seperti apa," tutur Retno.

Ia juga memastikan tim Kemenlu tidak akan tinggal diam terkait kasus dugaan pembunuhan yang menyebabkan kematian Ningsih dan satu WNI lainnya tersebut. Sebelumnya, orangtua dari Sumarti Ningsih alias Alice, salah satu korban pembunuhan keji di Hongkong, meminta pemerintah membantu pemulangan jasad anaknya ke Indonesia.

Ahmad meminta jasad anaknya segera dipulangkan sehingga bisa dikuburkan di Indonesia. Ahmad mengaku menerima kabar tentang nasib malang yang menimpa putrinya, Senin (3/11/2014) sore.

Ia pun berharap pembunuh anaknya dihukum mati. Namun, Pemerintah Hongkong sudah menghapus hukuman mati sejak tahun 1993.

Sumarti Ningsih, kelahiran Cilacap, 22 April 1991, ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah koper di sebuah apartemen di Hongkong. Dia tewas bersama seorang warga Indonesia lain yang dikenal sebagai Jesse Lorena di sebuah apartemen milik seorang bankir warga Inggris, Rurik Jutting, yang merupakan tersangka pembunuh mereka. Rurik Jutting sudah mulai diperiksa pengadilan Hongkong, Senin (3/11/2014) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com