Pesawat jatuh di Mojave Air and Space Port, California, Amerika Serikat, hanya beberapa saat setelah memisahkan diri dari roket pelontarnya. Setidaknya, satu orang diduga tewas dalam insiden ini.
Pesawat tersebut membawa dua pilot. Adapun pesawat ruang angkasa untuk penumpang komersial ini sudah menjalani uji coba sejak Januari 2014.
Lebih dari 800 orang telah membayar atau mencicil uang untuk ikut terbang hingga ketinggian 45.000 kaki atau sekitar 13.600 meter dengan pesawat ini. Dari ketinggian tersebut, pesawat akan melepaskan diri dari roket pendorongnya, hingga mencapai jarak sekitar 100 kilometer dari permukaan bumi.
Dari ketinggian tersebut, penumpang akan bisa melihat biru Bumi dari wilayah yang sudah disebut sebagai ruang angkasa. Penumpang pun untuk beberapa menit akan bisa menikmati kondisi tanpa bobot.
Pesawat yang dibuat oleh Spaceship Two ini dikembangkan berdasarkan prototipe yang pada 10 tahun lalu memenangkan penghargaan Ansari X Prize senilai 10 juta dollar—setara Rp 120 miliar dengan kurs hari ini—sebagai desain pesawat awak ruang angkasa yang pertama.
Uji coba pada Jumat merupakan yang pertama setelah uji coba pada Januari 2014. Pada Mei 2014, Virgin Galactic dan pengembang pesawat ruang angkasa lainnya, Scaled Composite, anak perusahaan Northrop Gruman Crop, mengganti jenis bahan bakar roket.
Jatuhnya Spaceship Two ini menjadi kecelakaan pesawat ruang angkasa Amerika yang kedua secara berturut-turut dalam sepekan. Sehari sebelumnya, Rabu (30/10/2014), roket Antares meledak setelah 16 detik lepas landas di Virginia, Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.