Dalam sidang pengadilan di Mount Gambier, sekitar 434 km dari ibu kota Australia Selatan, Adelaide, pria berusia 50-an tahun tersebut mengaku memasang kamera guna mencatat waktu seberapa lama anak perempuannya mandi, yang menurut dia terlalu lama berada di kamar mandi.
Namun, pria ini juga mengaku dirinya mendapatkan kepuasan seksual saat melihat hasil rekaman tersebut.
Rekaman itu berlangsung selama lima tahun, berawal pada 2000-an. Secara total pria itu memiliki rekaman 26 adegan putrinya tidak berbusana dan juga beberapa siswa pertukaran pelajar yang tinggal di rumah tersebut.
Peristiwa ini terbongkar ketika sang pria menjual peralatan videonya beberapa bulan lalu, dengan pita rekaman yang masih ada di dalamnya.
Pengadilan akhirnya pria menjatuhi hukuman percobaan dua tahun dan harus berbuat baik selama tiga tahun. Di pengadilan, pria tersebut menyatakan penyesalannya, dan mengatakan bahwa dia sudah lama tidak melihat isi rekaman tersebut.
Hakim Julie McIntyre mengatakan, pelanggaran ini merupakan pelanggaran berat terhadap privasi dan dia tidak yakin bahwa alasan sebenarnya adalah untuk mengetahui seberapa lama putri tirinya mandi.
"Karena ini tidak bisa menjelaskan mengapa rekaman itu berlangsung selama lima tahun," kata Hakim McIntyre.
"Namun, jelas juga Anda sudah tidak lagi melihat rekaman itu belakangan sampai-sampai Anda lupa bahwa rekaman itu masih ada di mesin video."
"Tidak ada bukti bahwa Anda menunjukkan rekaman itu kepada orang lain, tetapi risiko ini menyebar juga terbuka," kata hakim lagi.