Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2014, 15:24 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Lebih dari 1.000 orang dari berbagai negara pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS setiap bulannya meski operasi serangan udara terus dilakukan.

Sejumlah pejabat intelijen dan kontraterorisme AS mengatakan, operasi serangan udara terhadap ISIS tidak berhasil mengurangi atau menghambat gelombang pejuang asing yang memasuki kedua negara itu.

"Arus pejuang asing yang masuk ke Suriah tetap konstan sehingga secara keseluruhan jumlah mereka meningkat," kata seorang pejabat intelijen AS seperti dikutip The Washington Post.

Angka 1.000 pejuang asing sebulan merupakan data tahun lalu, yang membuat angka pejuang asing di Suriah menjadi lebih dari 16.000 orang.

Laporan The Washington Post menyebutkan, kecepatan migrasi pejuang asing itu bahkan melampaui tren serupa dalam komflik lain, misalnya perang Afganistan pada 1980-an.

Sebuah laporan PBB memperingatkan bahwa migrasi orang-orang yang ingin menjadi anggota kelompok militan di Irak dan Suriah telah mencapai "skala yang tak pernah diperkirakan" dengan perkiraan sedikitnya 15.000 warga asing berada di Suriah dan Irak.

"Jumlah pejuang asing sejak 2010 hingga sekarang berkali-kali lipat lebih besar dibanding seluruh jihadis asing antara 1990-2010, dan jumlah itu masih terus bertambah," demikian laporan PBB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com