Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Janji Buka Lagi Kompleks Al Aqsa, tetapi...

Kompas.com - 31/10/2014, 02:46 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel menutup kompleks Masjid Al Aqsa, Kamis (30/10/2014), tetapi lalu berjanji akan membukanya lagi, menyusul bentrok di kawasan timur Jerusalem, setelah polisi Israel membunuh seorang warga Palestina.

Warga Palestina itu dibunuh karena disangka membunuh rabi garis keras. Israel berjanji segera membuka lagi kompleks masjid di Kota Suci tersebut setelah keluar seruan dari negara-negara Arab dan Amerika Serikat.

Juru bicara kepolisian, Luba Samri, mengatakan, kawasan itu akan dibuka lagi pada awal Jumat (31/10/2014) waktu setempat. Namun, kompleks itu hanya akan dibuka dalam rentang waktu shalat subuh hingga tengah malam.

Itu pun, hanya boleh 50 lelaki masuk dalam waktu bersamaan, dengan alasan mencegah kerusuhan setelah shalat Jumat pada tengah hari. Tidak ada pembatasan untuk muslimah dan sejak lama berlaku non-Muslim dilarang masuk kompleks ini pada setiap Jumat.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut penutupan akses ke kompleks Masjidil Aqsa merupakan deklarasi perang dari Israel. "Peningkatan tindakan Israel ini merupakan deklarasi perang terhadap rakyat Palestina serta tempat-tempat suci bangsa Arab dan Islam," kata dia lewat juru bicaranya, Nabil Abu Rudeina.

Menteri Urusan Islam Jordania Daoud Hayel mengatakan, penutupan kompleks tersebut memperlihatkan wujud Israel sebagai negara teroris. Berdasarkan perjanjian damai dengan Israel, Jordania bertanggung jawab atas situs suci itu di Jerusalem.

Namun, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, penutupan tersebut dilakukan semata untuk mencegah kerusuhan meningkat, sekaligus untuk memulihkan ketenangan dan kestabilan tempat suci itu.

Polisi menyatakan, seorang warga Palestina yang tewas mereka tembak itu sebelumnya berusaha membunuh seorang rabi garis tengah. Menurut polisi, orang Palestina itu berusaha pula menembak polisi, dan tembakan balasan adalah yang menewaskannya.

Namun, keluarga dan warga di permukiman tersebut menyatakan, sepasukan polisi menyerbu rumah orang Palestina itu dan langsung membantainya. "Mereka (polisi) menyerbu ke rumah, langsung masuk ke kamar, dan menembaknya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com