Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swedia Akui Palestina, Israel Panggil Pulang Dubesnya

Kompas.com - 31/10/2014, 01:40 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Swedia, Kamis (30/10/2014), mengakui Palestina sebagai negara. Pengakuan ini menempatkan Swedia sebagai negara pertama Uni Eropa dari kawasan Eropa Barat yang mengakui Palestina. Israel langsung memanggil pulang duta besarnya untuk Swedia.

"Kami tidak berpihak. Kami memilih proses perdamaian," kata Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstroem kepada wartawan tentang keputusannya ini, Kamis.

Hanya beberapa jam setelah pernyataan Swedia, Israel memanggil pulang duta besarnya di Stockholm, dengan keperluan yang disebutkan adalah "konsultasi".

"Ini menunjukkan kami terganggu dan jengkel atas keputusan yang tak membantu itu, yang tak berkontribusi membawa kembali negosiasi (perdamaian)," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nachshon soal pemanggilan pulang duta besarnya itu.

Kementerian Luar Negeri Swedia belum mengeluarkan pernyataan soal pemanggilan pulang duta besar Israel untuk Stockholm itu.

Pada hari yang sama, Wallstroem menulis di harian Dagens Nyheter bahwa pengakuan ini merupakan langkah penting yang menegaskan tentang hak Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri. "Kami harap ini membuka jalan bagi orang lain (untuk melakukannya juga)."

Palestina sampai saat ini memperjuangkan kemerdekaan dengan wilayah mencakup Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya. Keputusan Swedia ini datang di tengah ketegangan Israel-Palestina, menyusul bentrokan berbulan-bulan di bagian timur Jerusalem.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memuji keputusan Stockholm dengan menyebut pengakuan itu sebagai tindakan berani dan bersejarah. Abbas pun menyerukan negara lain mengikuti jejak Swedia.

"Semua negara yang masih ragu untuk mengakui hak kami sebagai negara merdeka berdasarkan garis batas wilayah (yang ada pada) 1967, dengan wilayah timur Jerusalem menjadi ibu kota, seharusnya mengikuti jejak Swedia," ujar Abbas seperti disampaikan ulang oleh juru bicaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com