Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia Janji Seret Penembak MH17 ke Meja Hijau

Kompas.com - 29/10/2014, 23:16 WIB
Dani Prabowo

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, berjanji menuntut keadilan dari para pelaku penembakan pesawat milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17. Namun, dia mengaku khawatir penyelidikan kasus ini terkendala penutupan akses ke lokasi kejadian oleh milisi Ukraina pro-Rusia.

Dalam wawancara dengan Reuters di Dubai, Selasa (28/10/2014), Razak mengatakan, “Kami ingin mengejar (MH17 investigasi) hingga menemukan kesimpulan logis, yakni untuk mengadili orang-orang yang dinilai bertanggung jawab.”

Wawancara itu digelar di sela kegiatan Konferensi Keuangan Negara-negara Islam. “Proses penyelidikan ini memang akan memakan waktu yang panjang dan berlarut-larut. Tapi kita perlu melakukan hal ini," ujar Razak.

"Kita perlu menegaskan bahwa siapapun yang melakukannya ada harga yang dibayar. Anda tidak dapat menjatuhkan pesawat sipil, meski beralasan bahwa tindakan itu tak disengaja,” lanjut Razak.

Pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 yang mengangkut 298 orang, ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina pada 17 Juli 2014. Insiden ini menjadi pukulan telak bagi maskapai dan pemerintah Malaysia, yang masih pula berhadapan dengan hilangnya pesawat berkode penerbangan MH370 beberapa waktu sebelumnya.

Sebuah laporan yang dibuat Dewan Keamanan Belanda pada September, menyatakan bahwa MH17 jatuh setelah dihantam obyek bertekanan tinggi hingga menembus badan pesawat. Otoritas Belanda yang memimpin investigasi ini bekerja dalam tekanan publik, yang menilai tak ada kemajuan berarti dalam penyelidikan.

Dari 298 orang di dalam pesawat yang jatuh dalam perjalanan rutin dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ini, sebagian besar adalah warga negara Belanda. Dari jumlah itu juga, setidaknya 12 orang di antaranya adalah orang Indonesia.

“Masih banyak pihak yang saling bertikai, sehingga kami menganggap terlalu berisiko... kita tidak bisa mendapatkan akses masuk ke dalam lokasi kecelakaan dan hal itu cukup membuat frustasi,” kata Razak. “Tapi saya tidak berfikir bahwa apa yang telah kita lakukan sudah cukup.”

Layanan darurat lokal telah dibentuk pada awal Oktober untuk mengumpulkan barang-barang pribadi milik korban di sekitar lokasi kejadian. Pembentukan itu dapat dilakukan setelah Razak bernegosiasi dengan milisi Ukraina pro-Rusia, untuk mendapatkan akses masuk ke situs itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com