Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang dari Liberia Tentara AS Dikarantina di Italia

Kompas.com - 29/10/2014, 17:46 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Keputusan untuk mengarantina 12 prajurit AS yang kembali dari Liberia, salah satu negara yang dihantam wabah ebola, di pangkalan militer AS di dekat Venesia memunculkan kontroversi di Italia, Rabu (29/10/2014).

"Mereka tak seharusnya dikirim ke sana (Venesia). Mereka seharusnya dikarantina di AS," kata presiden parlemen setempat, Luca Zaia. "Akan lebih terhormat bagi AS jika memikirkan risikonya terhadap warga setempat," tambah Zaia.

Zaia, anggota partai Liga Utara yang menentang masuknya para imigran, bukan satu-satunya yang keberatan atas keputusan AS mengarantina sejumlah personel militernya di Italia.

"Pemerintah harus mengirim para prajurit AS itu kembali ke Washington," demikian pernyataan Partai Lima Bintang yang anti-kemapanan.

Partai ini mempertanyakan jaminan pemerintah AS terkait kondisi kesehatan para prajurit itu dan juga khawatir para prajurit AS di pangkalan itu telah "membuat kontak" dengan para prajurit yang baru pulang dari Afrika tersebut.

Rumah sakit San Bortolo di kota Vicenza telah mempersiapkan unit isolasi khusus untuk merawat pasien ebola. Di ruang isolasi itu sudah tersedia lima ranjang untuk pasien ebola.

Komandan pasukan AS di Liberia, Mayor Jenderal Darryl Williams, memulai isolasi 21 hari di pangkalan militer AS di Vicenza bersama 11 orang stafnya yang lain setelah kembali dari Afrika barat pekan ini.  Sejauh ini, tak satu pun dari mereka menunjukkan gejala-gejala penyakit ebola.

Sementara itu, sebanyak 35 personel militer AS lainnya diperkirakan akan kembali dari Afrika barat pada Rabu (29/10/2014), ke pangkalan mereka di Italia. Nantinya mereka juga akan menjalani isolasi terlebih dahulu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com