Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunan Jenderal Tiongkok Mengaku Terima Suap

Kompas.com - 29/10/2014, 15:34 WIB
HONGKONG, KOMPAS.COM — Seorang pensiunan jenderal di Tiongkok mengaku telah menerima suap. Jenderal itu, Xu Caihou, menjadi sosok tertinggi dalam militer negara itu yang terjerat dalam perang Presiden Xi Jinping melawan korupsi.

Xu, mantan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok yang mengatur dua juta Tentara Pembebasan Rakyat, juga dipecat dari Partai Komunis Tiongkok dan dicabut pangkat jenderalnya. Demikian menurut pernyataan sejumlah jaksa militer yang dikutip kantor berita milik negara, Xinhua, Rabu (29/10/2014).

Penyelidikan selama tujuh bulan, yang dimulai Maret tahun ini, menemukan bahwa Xu memperoleh keuntungan dari posisinya membantu promosi orang lain. Ia menerima suap dalam jumlah besar yang diberikan langsung kepadanya maupun lewat keluarganya. Ia juga diketahui telah mengupayakan keuntungan buat orang lain dan untuk itu ia mendapat imbalan dalam bentuk suap yang diambil anggota keluarganya. Jumlah suap itu "sangat besar", tambah pernyataan tersebut.

Tuduhan terhadap Xu, 71 tahun, diumumkan pada 30 Juni lalu ketika Presiden Xi memimpin rapat pimpinan untuk memecat pensiunan jenderal itu dan tiga anggota senior lainnya dari Partai Komunis yang berkuasa itu. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan tersebut, Presiden Xi dan para pemimpin Tiongkok lainnya menegaskan lagi bahwa "tidak ada toleransi" untuk korupsi di pemerintahan dan militer.

Tiga mantan pejabat senior lainnya yang disingkirkan dari Partai Komunis karena korupsi adalah Jiang Jiemin, mantan menteri yang bertanggung jawab atas aset negara; Li Dongsheng, mantan wakil menteri untuk keamanan publik; dan Wang Yongchun, mantan Wakil Kepala China National Petroleum Corporation, sebuah perusahaan minyak raksasa yang merupakan badan usaha milik negara.

Media pemerintah menggambarkan Xu sebagai "harimau militer" besar yang terjerat dalam kampanye anti-korupsi besar-besaran yang diluncurkan Presiden Xi, yang juga panglima militer. Setelah menjadi Ketua Partai Komunis pada akhir 2012, Xi melarang para pejabat berfoya-foya.

Xinhua baru-baru ini menyebut penangkapan 30 "harimau" sejak Xi mengambil alih kekuasaan kurang dari dua tahun yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com