Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak di Parlemen Kanada Buat Video Sebelum Lakukan Penyerangan

Kompas.com - 27/10/2014, 10:07 WIB
OTTAWA, KOMPAS.COM - Penembak yang mengamuk di gedung parlemen Kanada telah membuat sebuah video tentang dirinya sebelum serangan itu. Menurut polisi Kanada, Minggu (26/10/2014), pria bernama Michael Zehaf-Bibeau itu terinspirasi oleh motif ideologi dan politik. Namun pernyataan polisi tersebut bertentangan dengan klaim dari ibu Zehaf-Bibeau.

Pria 32 tahun itu, yang ditembak mati polisi di gedung parlemen di Ottawa setelah membunuh seorang tentara pada Rabu lalu, menderita sakit jiwa dan ingin mati, tulis ibunya dalam sebuah pernyataan panjang yang disampaikan terpisah kepada publik.

Sebaliknya, Komisaris Bob Paulson dari Royal Canadian Mounted Police (RCMP) melabel tindakan Zehaf-Bibeau sebagai serangan teroris. Paulson mengatakan, pria itu "didorong oleh motif ideologis dan politis.

Zehaf-Bibeau pun telah menyiapkan sebuah rekaman video tentang dirinya sesaat sebelum melakukan serangan. "RCMP sedang melakukan analisis rinci terhadap video itu sebagai barang bukti dan informasi intelijen."

Dalam suratnya kepada Postmedia News, yang diterbitkan dalam National Post edisi Minggu, ibu si penyerang, yaitu Susan Bibeau, mengatakan putranya ingin melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mempelajari Islam dan Alquran, bukan ke Suriah untuk bergabung dengan para militan sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya oleh polisi. Namun saat aplikasi paspornya berulang kali ditolak, Zehaf-Bibeau merasa terjebak, "tidak bisa terus berada di dalam kondisinya saat ini tetapi tak bisa melangkah ke tahap berikutnya yang dia inginkan," tulis ibunya. "Dia marah dan merasa terjebak, jadi satu-satunya jalan keluar adalah kematian."

Sang ibu menekankan, walau "ngeri" dengan tindakan putranya, anaknya itu menderita masalah psikologis yang serius.

Zehaf-Bibeau membunuh seorang tentara dan berusaha untuk menyerbu gedung parlemen sebelum tentara bersenjata di gedung itu menembaknya hingga tewas.

Serangan tersebut, yang merupakan yang kedua dalam seminggu yang menargetkan personel militer Kanada di negara itu, terjadi saat jet-jet tempur Kanada bergabung dengan serangan udara pimpinan AS terhadap kaum militan Islam di Irak.

Polisi kini menyelidiki interaksi Zehaf-Bibeau dengan "banyak individu" pada hari-hari menjelang serangan itu, kata Paulson. Ia menambahkan, pemuda itu telah menabung cukup banyak uang dari hasil kerja di ladang minyak.

Seorang pejabat polisi Kanada kepada National Post mengakui bahwa laporan polisi sebelumnya yang menyatakan Zehaf-Bibeau berniat melakukan perjalanan ke Suriah tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com