Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pertama Kali, Jokowi dan Tony Abbott Terlihat Canggung

Kompas.com - 24/10/2014, 10:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ini adalah "sisa" kisah seputar pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 Indonesia pada Senin (20/10/2014). Dalam pelantikan yang digelar di Gedung DPR/MPR itu, sejumlah pemimpin negara tetangga hadir, misalnya dari Malaysia, Singapura, dan Australia.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara sekaligus negeri dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia adalah negara penting bagi para tetangganya, termasuk Australia.

Sama seperti tamu undangan internasional lainnya, seusai pelantikan, Presiden Joko Widodo menyediakan waktu masing-masing 30 menit untuk sebuah pertemuan singkat, semacam perkenalan, termasuk dengan PM Australia Tony Abbott.

Abbott tentu berkepentingan bertemu dengan Presiden baru negeri tetangga dekat dan terbesar Australia itu. Sebab, selama 10 tahun masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, hubungan bilateral kedua negara sempat mencapai titik nadir yang diwarnai pemanggilan duta besar.

Kondisi buruk itu disebabkan kebijakan soal pencari suaka dan terungkapnya upaya Australia memata-matai para pejabat tinggi Indonesia, termasuk Ibu Negara saat itu, Ani Yudhoyono.
Jadi, bagaimana seharusnya dua orang pemimpin yang belum pernah bertemu harus membangun kembali keakraban kedua negara yang sempat terganggu?

Kedua pemimpin yang belum pernah saling mengenal itu bertemu di sebuah ruangan besar dikelilingi para pengamat dan pencatat. Jangan lupakan puluhan fotografer dan kamera televisi yang mengabadikan menit-menit pertama momen bersejarah itu.

Ternyata, pada menit-menit pertama pertemuan itu, keduanya sama-sama canggung. Ada jeda panjang di sana. Kedua pemimpin itu hanya saling tersenyum dan kilatan kamera fotografer saling menyambar.

Abbott kemudian mengangguk beberapa kali dan senyum lagi. Setelah beberapa saat, akhirnya Jokowi membuka percakapan. "Jika kita memiliki masalah, Anda bisa menghubungi duta besar kami karena bagi saya komunikasi itu sangat penting," kata Jokowi.

Abbott menjawab dengan memberikan selamat untuk Jokowi dan mengatakan dia mengikuti jejak pendahulunya, John Howard, yang juga menghadiri pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004.

Selanjutnya, Jokowi mengantarkan PM Abbott ke luar Istana dan Abbott kemudian pergi menggunakan mobil sedan hitam sambil melemparkan lambaian tangannya.

Setidaknya, Abbott memiliki nomor telepon Dubes Indonesia di Canberra. Namun, keinginan untuk sedikit mengenal dan mengetahui pemikiran pemimpin baru yang belum dikenal itu tidak tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com