Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2014, 09:20 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah video yang bisa mengubah cara pendekatan terkait sulitnya membiakkan panda di penangkaran dirilis di China.

Namun, video yang diproduksi World Wildlife Fund (WWF) sedikit mengejutkan karena untuk pertama kalinya menampilkan seekor panda yang diduga tengah melakukan masturbasi.

Video ini sangat populer di internet dan menjadi sasaran kelakar anak-anak sekolah yang akhirnya mengacaukan tujuan awal WWF untuk mengembangkan konservasi.

Akibatnya, WWF China kini merasa menyesal sudah merilis video panda tersebut. Terlebih lagi, WWF selama ini menempatkan diri sebagai organisasi berbasis sains yang sangat serius terkait konservasi alam liar.

Video ini membuat sejumlah staf WWF merasa reputasi mereka jatuh karena video ini menjadi bahan tertawaan di mana-mana. Saat ini, tercatat hanya tersisa 1.600 ekor panda raksasa di alam liar, terutama di bagian selatan tengah China.

Gabungan antara semakin sempitnya habitat mereka, populasi panda yang terpisah-pisah, dan masa kawin yang sangat singkat, yaitu hanya beberapa hari dalam setahun, membuat reproduksi panda semakin sulit.

Kondisi ini memunculkan program penangkaran panda dengan tujuan untuk  mengembangbiakkan hewan langka itu. Namun, sejauh ini hasilnya belum menggembirakan. Video panda itu bisa disaksikan di sini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Mirror


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com