Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Suriah Rajam Putrinya hingga Tewas dalam Video ISIS

Kompas.com - 21/10/2014, 19:35 WIB
BEIRUT, KOMPAS.COM - Seorang pria Suriah turut serta merajam putrinya hingga tewas terkait tuduhan perzinahan. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang di-posting di YouTube oleh kelompok militan Negara Islam atau ISIS pada Selasa (21/10/2014).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, eksekusi tersebut berlangsung pada Agustus atau September di daerah pedesaan yang kuasai ISIS di bagian timur Provinsi Hama. Video itu merupakan yang terbaru dalam serentetan eksekusi yang direkam yang kemudian di-posting di media sosial oleh ISIS saat mereka menerapkan versi hukum syariah yang ekstrim di wilayah Suriah dan Irak yang dikuasai kelompok itu.

Dalam video tersebut, seorang pria bersenjata dan berjanggut yang mengenakan seragam tempur berdiri di belakang sang ayah, yang mengenakan jubah putih dan penutup kepala khas pria pedesaan di Suriah. Mereka berdua berdiri menghadap ke seorang perempuan yang berpakaian hitam.

"Hukuman ini merupakan akibat dari kejahatan yang kamu lakukan tanpa tekanan," kata pria bersenjata itu. "Kamu harus menerima hukuman Allah. Apakah kamu menerima hukuman Allah?"

Perempuan itu menganggukkan kepala tanda setuju, kemudian mendatangi ayahnya dan meminta maaf kepadanya. Sang ayah menolak hingga sejumlah militan ISIS membujuknya untuk melunak.

Namun hal itu tidak membuat perempuan itu lolos dari kematian.

Dia diizinkan untuk berbicara sesaat sebelum perajaman dimulai. "Saya menyampaikan kepada setiap perempuan, jaga kehormatan kalian.... dan saya menghimbau kepada setiap ayah untuk memperhatikan lingkungan tempat tinggal anak kalian," katanya.

Ayahnya kemudian mengambil tali dan mengikat di sekitar pinggang putrinya sebelum memaksanya untuk berbaring.

Pria ISIS bersenjata itu kemudian memerintahkan hukuman dimulai dan sang ayah ikut melempari putrinya hingga tewas.

Video tersebut memicu kecaman dari kelompok oposisi utama Suriah di pengasingan. "Kami mengecam kejahatan mengerikan yang dilakukan ISIS terhadap perempuan di pedesaan Hama itu," kata Koalisi Nasional dalam sebuah pernyataan. "Kejahatan tersebut sama sekali tidak terkait dengan revolusi Suriah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com