Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Menlu AS Galang Dukungan Asia Tenggara untuk Perangi ISIS

Kompas.com - 20/10/2014, 10:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertandang ke Jakarta tak hanya untuk menghadiri pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden baru, Senin (20/10/2014).

Namun, Kerry juga akan menggunakan kesempatan ini sebagai upaya menggalang dukungan para pemimpin Asia Tenggara dalam upaya memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut rencana Kerry akan langsung melakukan pembicaraan bilateral dengan Joko Widodo usai pelantikan. Selain itu, Kerry juga akan bertemu perdana menteri Malaysia, Singapura, Sultan Brunei, perdana menteri Australia dan menteri luar negeri Filipina.

Sejumlah agenda akan dibahas dalam pembicaraan tersebut termasuk sengketa Laut China Selatan, upaya menghadapi wabah ebola dan kerja sama perdagangan Trans-Pasifik. Namun, agenda utama adalah Kerry mencoba mendapatkan lebih banyak bantuan dalam upaya As dan sekutunya memerangan ISIS di Suriah dan Irak.

Diskusi dengan para pemimpin Asia Tenggara dan Australia itu akan mencakup cara mencegah perekrutan anggota ISIS asal Asia Tenggara, mencegah dampak buruk dari para "veteran" ISIS yang pulang dan memblokir keuangan ISIS.

Seorang pejabat senior AS mengatakan Kerry akan meminta Jokowi dan pemerintahannya untuk terus aktif berperan untuk kepentingan regional meski porsi terbesar tetap untuk agenda-agenda domestik.

"Sebagai negara terbesar keempat di dunia, negeri demokrasi terbesar ketiga dan negeri dengan populasi Muslim terbesar di dunia, maka peran Indonesia sangat besar," ujar pejabat itu.

"Kami melihat Asia Tenggara masih membutuhkan Indonesia yang aktif dalam kebijakan luar negeri. Dia (Jokowi) bisa melakukan banyak hal di dalam negeri sekaligus aktif di dunia internasional," tambah pejabat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com