Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian Queensland, Jeanette Young, mengatakan, wanita berusia 57 tahun yang merupkan relawan Palang Merah tersebut. Ia akan tetap berada di rumah sakit di Cairns, bagian Timur Laut Australia, untuk menjalani observasi. Young mengatakan, setidaknya wanita tersebut akan diawasi selama 24 jam dalam langkah pencegahan.
“Agar dapat memastikan kesehatan wanita itu. Kami ingin pastikan dia bersih dari virus ebola dan penyakit-penyakit lainnya,” ujar Young, Kamis (9/10/2014).
Menteri Utama Queensland Campbell Newman mengatakan, hasil tes tersebut sangat menggembirakan, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memerlukan waktu tiga hari untuk menyatakan hasil tes itu.
“Mari kita berdoa untuk pasien ini,” ujar Newman kepada wartawan, di Canberra.
Pada Kamis pagi, demam yang diderita wanita tersebut sudah menurun. Ia di kemudian dipindahkan ke ruang isolasi di Rumah Sakit Cairns. Media lokal Australia yang menyebut nama wanita itu sebagai Sue Ellen Kovack mengatakan bahwa Kovack kembali ke Australia pada akhir pekan lalu.
Kini, Kovack telah berada sendirian di dalam rumahnya. Hal itu sejalan dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan siapa pun yang telah mengadakan kontak fisik dengan pasien ebola harus menjalani masa inkubasi selama 21 hari sendiri di dalam rumah.
Pemerintah Australia pernah menemukan beberapa orang yang menujukkan gejala-gejala ebola seusai melakukan perjalanan ke Afrika. Namun, sejauh ini belum ada yang positif terindikasi. Virus ebola sendiri tidak menular sampai gejala-gejalanya timbul.
Menurut data WHO, hingga saat ini virus ebola telah menewaskan 3.865 orang. Sebanyak 8.033 orang terjangkit pada tahun ini. Sebagian besar korban tewas berasal dari Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
Penyebaran virus ebola juga mulai dikhawatirkan oleh negara-negara Barat. Hal itu menyusul kematian pertama akibat ebola yang terjadi di Amerika Serikat, dan kasus pertama yang menyatakan satu orang terinfeksi ebola di Spanyol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.