Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Rusuh, Turki Berlakukan Jam Malam bagi Tentara

Kompas.com - 10/10/2014, 03:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

DIYARBAKIR, KOMPAS.com - Tentara Turki mulai memberlakukan jam malam sejak Rabu (8/10/2014), di beberapa wilayah Tenggara Turki. Hal itu dilakukan setelah aksi unjuk rasa pro-Kurdish yang memakan 21 korban tewas di Kobane.

Kerusuhan tersebut merupakan peristiwa kekerasan terparah yang terjadi dalam unjuk rasa pro-Kurdish. Hal itu juga beresiko menggagalkan proses perdamaian yang rapuh antara Turki dan suku Kurdi.

Pemberlakuan jam malam tersebut ini adalah yang pertama kali sejak tahun 1990-an. Saat itu, tentara dikerahkan untuk berjaga pada malam hari di wilayah bagian Timur.

Meskipun aksi kekerasan terpusat di bagian Tenggara Kurdi, kobaran kekerasan juga terjadi di Istanbul, Ankara, dan beberapa kota-kota lain. Dalam peristiwa tersebut, terjadi pengeboman bus-bus kosong. Para pengunjuk rasa juga melempari polisi dengan batu.

Di ibu kota Ankara, pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menyesali pengunjuk rasa yang anarkis, yang mengakibatkan rusaknya proses perdamaian antara Ankara dan pemberontak Kurdi.

“Saya mendesak kepada warga agar tidak membiarkan diri mereka dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok kecil. Saya tegaskan bahwa ketertiban umum akan dikembalikan dengan cara apapun,” ujar Davutoglu, seusai mengadakan pertemuan dengan para menteri dan kepala keamanan.

Menurut Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), pemerintah Turki sejauh ini tidak campur tangan secara militer dengan kelompok Negara Islam (IS) yang mencoba merebut kota Kobane.

Pemerintah menyebut, sepuluh warga Kurdi yang tewas berasal dari kota utama Diyarbakir, tempat di mana paling sering terjadi kerusuhan.

Seorang koresponden AFP melaporkan, di Diyarbakir, tentara Turki berpatroli menggunakan tank. Jalan-jalan yang biasanya dipadati sekitar 1,5 juta penduduk itu tampak sepi. Di Diyarbakir, semua sekolah diliburkan hingga hari Senin. Semua penerbangan menuju kota tersebut juga dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com