Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Perawat Spanyol yang Terinfeksi Ebola Memburuk

Kompas.com - 09/10/2014, 23:28 WIB

MADRID, KOMPAS.com - Kondisi perawat Spanyol yang terinfeksi virus ebola, Teresa Romero (44), disebut berisiko serius menyebabkan kematian. Saat ini empat orang masih berada di ruang isolasi terkait ebola, di Spanyol.

Kabar soal memburuknya kondisi pasien tersebut disampaikan oleh Kepala Pemerintah Daerah Madrid, Ignacio Gonzalez, pada Kamis (9/10/2014). "Sangat sakit dan hidupnya terancam serius akibat virus (ebola) itu," kata Gonzales di depan parlemen daerah.

Romero merupakan orang pertama dari luar kawasan Afrika Barat yang terdiagnosa terinfeksi ebola. Dia tertular ebola dari seorang imam asal Afrika.

Sejak saat itu, tujuh orang di Spanyol ditempatkan di ruang isolasi, meski hanya Romero yang dinyatakan positif terjangkit ebola. Enam orang lain itu termasuk suami Romero dan dua dokter yang merawat Romero.

Tiga orang sudah dikeluarkan dari ruang isolasi, Rabu (8/10/2014), setelah pengujian virus memastikan mereka tak terjangkit ebola. 

Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Carlos III, tempat Romero dirawat, mengatakan situasi klinis Romero memburuk. Namun, pejabat itu menolak memberikan penjelasan lebih lanjut karena prinsip kerahasiaan pasien.

Komisi Eropa meminta penjelasan tentang bagaimana Romero dapat terinfeksi ebola di tempat dengan sistem keamanan kesehatan yang tinggi.

"Sudah jelas bahwa pasien sendiri telah mengakui bahwa dia tidak ketat mengikuti protokol (penanganan ebola)," kecam Ruben Moreno, juru bicara kesehatan bagi Partai Rakyat yang berkuasa, dalam sebuah wawancara televisi.

German Ramirez, salah satu dokter di rumah sakit tempat Romero sedang dirawat, Rabu, mengaku menyentuh wajah Romero meski memakai sarung tangan.

Dokter lain yang merawat Romero yang sekarang berada di ruang isolasi juga, mengatakan lengan pakaian pelindung yang dia kenakan saat menangani Romero terlalu pendek.

Dalam surat yang dikirimkan ke otoritas kesehatan, yang kemudian dilansir surat kabar nasional El Pais, para dokter di rumah sakit tempat Romero dirawat mengatakan mereka harus menjalani 16 jam bertugas yang melelahkan.

Selama itu pula, para dokter ini mengaku tak mendapat informasi soal virus ebola yang menginfeksi Romero. Disebutkan mereka hanya tahu soal hal itu dari pemberitaan media.

Hingga Rabu (8/10/2014), ebola telah menewaskan hampir 4.000 orang di Afrika Barat, menjadi wabah terbesar ebola dalam catatan sejarah. Virus ini menyebabkan demam berdarah dan menyebar melalui kontak langsung cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

Pasien pertama dengan diagnosa ebola di Amerika, meninggal pada Rabu. Pemeriksaan tambahan untuk kesehatan di Amerika telah diperintahkan dilakukan di lima bandara internasional utama di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber ,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com