Untuk memastikan ibadah haji tahun ini bebas dari ancaman penyakit mematikan, pemerintah Arab Saudi mengerahkan ribuan pekerja kesehatan untuk memastikan para jamaah haji terlindungi dari dua penyakit mematikan yaitu Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan ebola.
Misi tersebut, kata pelaksana tugas Menkes Arab Saudi Adek Fakieh, sudah terlaksana dan kini jutaan jamaah yang sudah selesai menjalankan ibadah mulai pulang ke negara masing-masing.
Di antara langkah-langkah preventif yang diambil pemerintah Saudi, kementerian kesehatan mendirikan sebuah pusat komando untuk mengendalikan operasi kesehatan selama ibadah haji berlangsung.
Selain itu, pemerintah Saudi meminta setiap jamaah menyelesaikan dan menjawan sebuah angket berisi sejumlah pertanyaan seputar kondisi kesehatan sang jamaah.
Di bandara internasional Jeddah, setiap penumpang yang memasuki tempat itu akan diawasi dengan kamera termal yang mendeteksi suhu tubuh setiap penumpang. Di bandara itu juga disediakan 15 ruang isolasi jika ditemukan seseorang menunjukkan gejala ebola atau MERS.
Sepanjang musim haji tahun ini, lanjut Fakieh, 170 orang diduga mengidap virus MERS. Namun, setelah menjalani pemeriksaan dengan seksama tak seorang pun dari mereka mengidap penyakit tersebut.
Arab Saudi adalah negara dengan korban meninggal dunia terbanyak akibat penyakit MERS. Sejak penyakit itu terdeteksi di Saudi pada September 2012, sudah 322 orang meninggal dunia akibat mengidap penyakit tersebut.
Sementara ebola sudah menewaskan setidaknya 3.000 orang di Afrika barat. Sehingga untuk mencegah masuknya ebola ke negeri itu selama musim haji berlangsung, pemerintah Saudi melarang kedatangan jamaah calon haji asal Guinea, Liberia dan Sierra Leone yang paling parah dihantam wabah ebola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.