Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Turki Dukung Pemerintah Lakukan Operasi Militer terhadap ISIS

Kompas.com - 03/10/2014, 08:52 WIB
ANKARA, KOMPAS.COM - Parlemen Turki, Kamis (2/10/2014), memberikan wewenang kepada pemerintah untuk melancarkan serangan militer ke Suriah dan Irak dan mengizinkan pasukan asing menggunakan wilayahnya dalam kemungkinan operasi militer terhadap kelompok militan Negara Islam atau ISIS.

Langkah tersebut membuka jalan bagi Turki, anggota NATO yang punya kekuatan militer besar dan modern, untuk memainkan peran yang lebih kuat dalam koalisi pimpinan AS dalam melawan militan ISIS. Namun, Turki belum menentukan peran seperti apa yang mungkin akan dilakukannya.

Pemungutan suara di parlemen terkait hal itu dilakukan saat kaum ekstremis ISIS terus melancarkan gempuran terhadap sebuah kota Kurdi yang terkepung di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki. Gempuran itu, yang telah memaksa sekitar 160.000 warga Suriah melarikan diri dengan melintasi perbatasan dalam beberapa hari terakhir, memicu milisi Kurdi berebut untuk menghadang laju kaum militan di pinggiran kota Kobani, juga dikenal dengan nama Ayn Arab.

Gempuran ISIS itu terjadi meski ada serangan udara baru pimpinan AS di wilayah itu. AS telah mengebom sejumlah sasaran ISIS di Suriah sejak pekan lalu dan di Irak sejak awal Agustus.

Parlemen Turki sebelumnya telah menyetujui operasi ke Irak dan Suriah untuk menyerang kaum separatis Kurdi atau untuk menggagalkan ancaman dari rezim Suriah. Langkah pada hari Kamis itu, yang lolos dengan perolehan suara 298 berbanding 98, memperluas wewenang itu demi mengatasi ancaman dari militan ISIS yang telah menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah, bahkan di beberapa titik hingga ke perbatasan Turki.

Ketika ditanya apa tindakan yang Turki akan lakukan setelah ada persetujuan dari parlemen itu, Menteri Pertahanan Ismet Yilmaz mengatakan, "Jangan mengharapkan langkah-langkah segera. "

"Langkah itu mempersiapkan dasar hukum bagi kemungkinan intervensi, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apa intervensi yang akan dilakukan," kata Dogu Ergil, seorang profesor ilmu politik dan kolumnis untuk koran Today's Zaman.

Langkah tersebut memungkinkan para pejuang Kurdi Irak menggunakan wilayah Turki untuk menyeberang Suriah dengan aman guna membantu pasukan Kurdi Suriah di sana, atau mengizinkan pengerahan pasukan drone koalisi," kata Ergil.

Turki juga dapat mengizinkan pangkalan udaranya di Incirlik, sekitar 160 kilometer dari perbatasan Suriah digunakan oleh pesawat sekutu atau untuk kepentingan logistik.

Di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyambut baik langkah Turki itu dan mengatakan AS berharap untuk memperkuat kerjasama antara Turki dan anggota koalisi global lainnya untuk mengalahkan ISIS. Dia tidak mau mengatakan bantuan khusus apa yang mungkin akan dimintakan dari Turki. Dia hanya mengatakan bahwa sejumlah pejabat "sekarang membahas peran tertentu apa yang mungkin mereka bisa lakukan".

Psaki mengatakan, utusan AS yang bertugas untuk mengkoordinasikan koalisi global, yaitu pensiunan Jenderal Marinir John Allen, akan bertemu dengan sejumlah pejabat di Turki pada minggu depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com