Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengunjuk Rasa Pro-Demokrasi Hongkong Terus Bertambah

Kompas.com - 01/10/2014, 19:33 WIB
HONGKONG, KOMPAS.com - Kerumunan besar pengunjuk rasa pro-demokrasi dari segala lapisan masyarakat berkumpul di Hongkong, Rabu (1/10/2014), bertepatan dengan Hari Nasional China sebagai dukungan agar gerakan ini menyebar ke seluruh dunia.

Pemimpin Hongkong Leung Chun-ying menghadapi perlawanan rakyatnya yang mendesaknya untuk melepaskan jabatan. Chun-ying dianggap pemerintah Beijing tidak bisa menangani pengunjuk rasa setelah "Revolusi Payung" berubah menjadi perlawanan sipil terbesar di Hongkong selama beberapa dekade terakhir.

Para pengunjuk rasa memenuhi sebuah ruas jalan sepanjang 500 meter antara kawasan Wanchai dan Admiralty, pada Rabu siang tak lama setelah para politisi Hongkong dan Beijing memperingati 65 tahun berkuasanya komunis di China.

Tutupnya perkantoran akibat libur nasional dua hari membuat kerumunan massa bertambah banyak di siang dibanding tiga hari sebelumnya, di mana jumlah massa bertambah justru di malam hari.

Aksi massa ini juga memicu dukungan internasional. Sebuah grup Facebook yang menyebut diri "Bersatu untuk Demokrasi: Solidaritas Global bersama Hongkong" mengatakan tengah merencanakan sebuah gerakan dari Australia hingga Amerika Serikat.

Sementara itu, sekitar 300 orang berkumpul di ibu kota Selandia Baru, Auckland sedangkan di Taiwan ribuan orang diharapkan menghadiri aksi unjuk rasa di Rabu malam untuk mendukung warga Hongkong.

Beijing kini menghadapi salah satu tantangan terbesarnya sejak kembali memerintah Hongkong setelah kota itu dikembalikan Inggris pada 1997.

Perlawanan rakyat terbesar di Hongkong itu dipicu keputusan Beijing pada Agustus lalu yang membatasi kandidat calon pemimpin baru kota itu yang akan dipilih pada 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com