Para saksi mata dan sumber kesukuan di daerah yang dikuasai ISIS melaporkan terjadi pengurangan jumlah pos pemeriksaan milisi dan semakin sedikit anggota ISIS yang menggunakan telepon genggam agar terhindar dari serangan udara.
Milisi juga terlihat tidak lagi menggunakan iring-iringan kendaraan lapis baja, menggantikannya dengan sepeda motor.
Muncul sejumlah laporan mereka menaruh bendera hitam pada rumah warga sipil dan sarana umum untuk mengelabui para pencari sasaran.
Banyak gedung yang diserang pembom koalisi dilaporkan sudah dikosongkan sebelum serangan, lapor wartawan BBC Reda El Mawy.
Pemimpin kesukuan dari sebuah desa di selatan Kirkuk mengatakan milisi ISIS "meninggalkan salah satu markas terbesarnya di desa" ketika mendengar sakan adanya serangan udara yang ditujukan ke daerahnya.
"Mereka mengangkut semua perabotan, kendaraan dan senjata. Mereka kemudian menanam bom pinggir jalan dan merusak markas," kata sheikh yang tidak mau diketahui jati dirinya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.