Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Larang Pelajar Miliki Tato dan Kenakan Anting

Kompas.com - 29/09/2014, 20:44 WIB
ISTANBUL, KOMPAS.com - Pemerintah Turki melarang para pelajar memiliki tato atau mengenakan anting-anting di sekolah. Kelompok oposisi menganggap aturan ini sebagai sebuah tekanan dan tak bisa ditegakkan.

Kelompok masyarakat konservatif Turki memang tidak menyukai keberadaan tato namun seni rajah tubuh itu menjadi tren tersendiri di kalangan pemuda perkotaan, termasuk para remaja.

Keputusan baru ini merupakan salah satu langkah kontroversial yang diambil pemerintah Turki dalam bidang pendidikan, setelah mengizinkan para pelajar perempuan mengenakan hijab di sekolah-sekolah negeri yang menyulut protes kelompok sekuler.

Selain melarang tato dan anting-anting, pemerintah Turki juga melarang cat rambut, riasan wajah, termasuk menumbuhkan kumis dan cambang untuk anak laki-laki.

Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang berkuasa kini tengah berupaya untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional Turki, sebuah langkah yang di mata kelompok oposisi sebagai upaya mengubah Turki menjadi sebuah negara Islam.

Ketua persatuan aktivis pendidikan Egitim Is, Veli Demir memandang aturan baru ini tidak bisa ditegakkan, karena tato tidak bisa begitu saja dihapus seperti menyingkirkan pakaian.

"Apakah mereka harus dikuliti? Apa yang harus dilakukan mereka yang sudah terlanjur memiliki tato? Ini bukan keputusan yang diambil seseorang yang rasional. Keputusan ini diambil tanpa pemikiran matang," ujar Demir.

"Ini adalah keputusan yang diambil oleh pemikiran penindas. Pendidikan adalah soal kontribusi terhadap perkembangan dan perlindungan anak," ujar Demir.

Ismail Koncuk, ketua organisasi pendidikan lainnya, Egitim Sen, jutru mendukung keputusan yang diambil pemerintah. Dia mengatakan anak-anak yang sudah terlanjut memiliki tato tak perlu menghilangkannya.

Koncuk menambahkan, larangan itu hanya berlaku untuk anak-anak yang ingin membuat tato setelah aturan ini berlaku.

"Akan ada kebingunan soal waktu pembuatan tato. Saya yakin dalam masalah ini sekolah akan mengambil inisiatif untuk membantu para murid," kata Koncuk.

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah mengutarakan ketidaksukaannya terhadap tato. Dia bahkan meminta para pesepak bola muda untuk menyingkirkan tato mereka.

"Untuk apa tato-tato ini? Mengapa kalian menyakiti tubuh tubuh?" kata Erdogan kepada Berk Yildiz, salah seorang pemain klub Galatasaray.

"Jangan mau dibodohi orang asing. Tuhan melarang, tato akan menimbulkan kanker kulit di masa depan," tambah Erdogan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com